Refleksi Hari Guru
Refleksi Hari Guru
“Guru seperti lilin, yang menghabiskan dirinya sendiri untuk mencerahkan kehidupan orang lain, Selamat hari Guru Nasional”. Itulah salah satu ucapan selamat yang hadir menghampiri lewat gawai pintar kita di hari guru yang telah lalu. Saking banyaknya, jika ungkapan selamat itu dituangkan pada “forum guru” yang berharga ini tidak akan cukup untuk menuliskannya. Terharunya diantara kawan-kawan, saat pagi menyingsing dikejutkan dengan kedatangan rombongan peserta didik yang membawa kado terbungkus bagus, sebagai tanda cinta pada sang guru. Setidak-setidaknya lagu “Hymne Guru” biasanya dinyanyikan sebagai hadiah susulan sekaligus “lagu wajib” saat upacara hari Senin.
Pada kesempatan lain hari guru diperingati oleh segenap elemen pendidikan, terutama organisasi profesi PGRI di berbagai daerah termasuk yang penulis hadiri. Namun, lagi-lagi yang nampak cenderung bersifat seremonial saja. Ada celetukan, “datang jauh-jauh cuma kaya gini” atau “lumayan ada kesempatan mendapat hadiah doorprize”. Acara dikemas sedemikian rupa demi target partisipasi dan kemeriahan acara, dan hasilnya memang demikian. Yang patut di apresiasi adalah gelora semangat para guru yang menumbuhkan harapan. Benang merah antara organisasi PGRI dan guru bukan hadirnya guru dalam ceremony yang digelar PGRI, bukan pula ikhlasnya guru memberikan sumbangan bulanan bagi PGRI, tapi PGRI harus mampu menampilkan karya-karya nyata yang “kareungeu, kadeuleu, kaambeu, karampa, karasa” di semua jenjang dan jenis (Opini, Guru dan PGRI “PR” 25/11/2017).
Pada bagian ini, ingin disampaikan refleksi peringatan hari guru tahun 2017. Layaknya pembelajaran, ada skenario yang hukumnya wajib dilaksanakan di akhir pertemuan, yaitu refleksi. Refleksi menjadi bagian vital bagi kebermaknaan pembelajaran. Begitu pula, refleksi peringatan hari guru menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam momentum hari bersejarah ini. Pertama, PGRI harus mengevaluasi konten peringatan hari guru sehingga mengandung kebermaknaan. Konten kreatif yang menghadirkan inspirasi bukan menimbulkan skeptis, cenderung monoton dari setiap perayaannya.
Kedua, jadikan hajatan guru sebagai wahana apresiasi atas loyalitas dan dedikasi guru. Jika dalam dunia entertaiment kita kenal “Panasonic Gobel Award” (PGA), maka bagi dunia pendidikan dinamai “Prestasi Guru Award”. Mulai dari skala kecil tingkat sekolah, kabupaten hingga nasional. Misalnya, di sekolah fasilitasi OSIS zaman now yang memiliki kreatifitas tinggi untuk mengemas dan menggelarnya. Atau Kepala sekolah sendiri yang menginisiasi pergelaran yang bertajuk PGA, tujuannya manghadirkan motivasi dan kompetisi bagi guru-gurunya. Apresiasi yang jarang kita temukan ini memberi stimulus positif bagi guru.
Ketiga, jadikan perayaan hari guru bukan sebatas unjuk eksistensi, tetapi juga “gengsi”. Saat guru “diulangtaunken” profesi mulia yang satu ini menjadi viral, orang banyak membicarakan peran sentralnya di dunia nyata maupun kasat mata sebagai wujud eksistensi. Namun, perkara “gengsi” sering dilupakan. Dalam cuitan media sosial ada yang mengatakan bahwa guru sudah tidak tanpa tanda jasa lagi karena digaji, dapat sertifikasi dan pensiun lagi. Memang sebagian faktanya demikian, tetapi bagi kawan-kawan guru honorer di sekolah swasta maupun negeri masih gigih tanpa pamrih seakan menampik cuitan tersebut. Maksudnya, “gengsi” bagi guru terutama yang sudah mumpuni penghasilannya harus mau bekerja sesuai marwah seorang guru, malu apabila kepribadian, loyalitas dan dedikasinya tidak sesuai ekspektasi.
Itulah tulisan kecil untuk merefleksi peringatan hari guru, semoga mampu diinternalisasikan ke dalam nilai-nilai kehidupan seorang guru, sekali lagi Selamat hari Guru dan Hidup Guru.
Penulis, Wakil Kepala SMP Negeri 4 Cisarua Kabupaten Bandung Barat
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar