Ilma Wiryanti

Ilma Wiryanti, mengajar adalah aktivitas sehari-hari saya. Namun saya punya hobi menulis dan berkebun. Hal yang juga menarik minat saya adalah masalah lingkunga...

Selengkapnya
Navigasi Web
Berkebun Yuuuk (1) Grafting Pertamaku
Grafting pertamaku koleksi pribadi

Berkebun Yuuuk (1) Grafting Pertamaku

Waktu yang cukup banyak di rumah karena mengajar PJJ hanya menggunakan separoh dari waktu mengajar biasanya. Pukul 12.00 wita aku telah selesai mengajar. Bila mengajar tatap muka sebelum pandemic covid-19 datang, aku mengajar di sekolah sampai pukul 15.45 wita. Sehingga masih banyak waktu yang tersisa,setelah aku memeriksa pekerjaan anak didikku. Hal itu membuatku mencari-cari kegiatan yang dapat mengisi waktu luang.

Salah satu hobi yang aku senangi adalah merawat tanaman atau berkebun. Meski halaman rumahku tidak begitu luas tapi itu tidak menyurutkan keinginanku untuk berkebun dan mengelolanya untuk lebih bermanfaat.

Berbagai teknik berkebun di lahan terbatas memang pernah aku baca. Namun dulu, aku belum punya cukup wktu untuk mengaplikasikannya. Karena itu aku berniat untuk lebih serius mempelajarinya. Apalagi didukung oleh sedikit ilmu biologi yang ku miliki. Aku kira akan dapat membantuku untuk memahaminya.

Maka langkah pertama yang aku lakukan adalah bergabung dengan beberapa komunitas pertanian. Dikomunitas ini aku akan belajar bersama dengan para senior dan saling berbagi pengalaman tentang cara merawat tanaman. Komunitas yang aku pilih adalah komunitas tabulampot dan komunitas belajar budidaya anggur.

Setelah bergabung di komunitas tersebut secara online. Aku mulai membaca posting-postingan mereka. Dari sana aku banyak belajar melalui informasi budidaya dari para master yang telah sukses ataupun dari video tutorial bertani yang mereka posting.

Aku memulai dengan membuat beberapa resep pupuk organik yang mereka ajarkan. Aku juga membeli media tanam utuk menanam tanaman di dalam pot.

Setelah sarana dan prasarana bertani tersedia, aku mulai membeli bibit anggur import. Nantinya, bibt ini akan aku tanam di dalam pot.

Bibit pertama yang aku beli adalah anggur ninel dan anggur Jupiter. Kedua anggur impor ini buahnya berwarna merah dan genjah.

Aku ikuti prosedur perawatan anggur yang telah aku pelajari di komunitas. Dalam budidaya yang terpenting harus mencukupi semua unsur hara yang diperlukan tanaman. Semua hal itu aku coba lakukan sebaik mungkin sehingga membuat tanaman anggur importku tumbuh dengan baik.

Hasil ini menambah semangatku untuk memiliki lebih banyak koleksi anggur lagi. Pilihanku jatuh pada anggur Mondroop dan Manicure Finger.

Setelah aku browsing dan menemukan sellernya, ternyata harganya selangit, hampir 1 juta. Wow, mahal sekali. Saat aku menawar setengah harga, tetap tidak diberi. Aku harus menahan diri dulu untuk mendapatkan anggur impianku itu.

Sambil terus mengikuti pembelajaran di komunitas, aku mempelajari teknik-teknik pembibitannya. Saat itulah salah seorang senior pengangguran memosting hasil budidaya anggurnya yang sangat menakjubkan.

Di postingannya telihat anggurnya yang merah tua berbentuk memanjang seperti jari-jari tangan manusia yang memakai kuteks. Sangat menggiurkan. Rupanya itu adalah anggur Manicure Finger yang menjadi salah satu impianku. Beraneka komentar dari anggota komunitas memuji dan menyampaikan rasa kagum mereka.

Aku juga sangat kagum. Tapi, aku masih belum mau membayar mahal untuk mendapatkan bibit tersebut. Maka aku beranikan diri bertanya,

“Om, apakah boleh meminta enteresnya (ranting untuk grafting) untuk disambung dengan anggur lokal saya?” tanyaku, menahan malu.

Diluar dugaanku, senior yang baik hati itu berkenan memberiku. Akhirnya dia memaketkan ranting anggur yang akan menjadi enteres atau sambungan dari anggur lokal yang ku miliki. Empat hari kemudian enters itu tiba di rumah.

Aku belum pernah melakukan sambung atau grafting di pohon anggur. Aku nekad mencobanya demi mendapatkan anggur impianku. Meski dengan alat dan bahan seadanya aku mulai menyambungnya.

Alat dan bahan yang kumiliki hanya plastik es lilin untuk membungkus enteres dan mengikat sambungannya. Seharusnya menggunakan plastik parafilm, namun benda itu tidak ada di kotaku. Untuk memotong enteres dan batang indukan aku menggunakan cuter dan silet, yang seharusnya menggunakan grafting knife set.

Dengan Bismillah, aku lilit ranting enteres itu dengan plastik es lilin dengan menyisakan tunasnya yang tidak ikut di bungkus dengan plastik. Kemudian aku potong pangkal enteres meruncing membentuk huruf V. Selanjutnya ranting pada indukan yang ukurannya sama besar dengan enteres juga dipotong. Pada bagian atas ranting indukan tersebut dibelah sama panhangnya dengan bagian enteres yang dipotong runcing.

Kemudian aku sambungkan bagian enteres dengan batang pohon anggur lokal dengan hati-hati. Aku letakkan dengan tepat agar bagian kambium enteres dengan kambium induk bertemu. Selanjutnya sambungan tersebut dililit dengan plastik. Dan diselubungi agar tidak kena air hujan.

Bagian kambium batang adalah daerah berlendir yang terletak antara bagian kayu tanaman dengan bagian kulitnya.

Aku rasa kunci grafting terletak di sana. Karena kambium inilah nanti yang kan menyatu, sehingga kedua anggur ini akan tersambung.

Dari ilmu biologi, kita mengetahui bahwa kambium adalah sel-sel muda yang akan tumbuh ke arah luar membentuk kulit dan ke dalam membentuk kayu. Ini terjadi karena kambium bersifat meristematik, yakni selalu membelah diri.

Tak henti-hentinya aku berdoa pada Allah, karena hanya Allahlah Yang Maha Menghidupkan.

Seminggu berlalu dengan was-was aku buka plastik yang menyelubungi enteres pada sambung tersebut.

Alhamdulillah sebuah kehidupan baru ada di sana. Tunas pada enteres telah mekar membentuk daun anggur yang baru. Ini menandakan telah tersambung antara bagian bawah yang merupakan anggur lokal dari jenis Isabella dengan enteres bagian atas dari jenis Menicure Finger.

Terimakasih Ya Allah, Engkau hadirkan kehidupan yang menjadi asaku. Aku akan merawat amanah ini baik-baik. Inilah grafting pertamaku. Berhasil!

Semua karena pertolongan “tangan” Allah.

#TantanganGurusiana Hari ke 292

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren bun... Mulai bercocok tanam anggur... Semoga berhasil berbuah... Salam Sukses...

02 Feb
Balas

Alhamdulillah. Ayo bun ikut tanam anggur import yang manis dan genjah. Trims atas doanya.

02 Feb

Alhamdulillah selamat uji coba pertama . Keren salam Literasi. Aku pingin nanam anggur juga, dimana didapat ya? Apaka utk Pariaman bisa hidup Say...? Keren salam Literasi skss ya

02 Feb
Balas

Bisa bun, justru anggur senang iklim yang panas dan lahan berpasir seperti di dekat pantai.

02 Feb

Keren. Bu Ilma multi talenta...menulis yes, berkebun OK.

02 Feb
Balas

Alhamdulillah, blm ok bunda, baru belajar. Karena senang jadinya semangat hehe...trins bubda atas suportnya.

02 Feb

Semoga hasil grafting dapat tumbuh dengan baik.

02 Feb
Balas

Kereen, Bu. Pengin segera tahu hasilnya... Semoga berhasil, Bu Ilma. Salam sukses.

02 Feb
Balas

Iya Bu Cicik, saya sendiri jg surprise, ngfak nyangka akan hidup. Alhamdulillah...smg terus tumbuh vigor sampai menghasilkan buah. Trims bu cicik atas suportnya.

02 Feb



search

New Post