Hadiah Terindah
Setiap anak punya ceritanya sendiri ketika mereka hadir memberi kebahagiaan di dalam setiap rumah tangga.
Kini saat mereka sudah besar-besar dan jauh dari kami, kenangan akan awal kehadiran mereka di tengah-tengah keluarga akan selalu menghangatkan jiwa. Begitu juga dengan cerita kehadiran si Bungsu dalam keluargaku.
Semula aku dan suami berencana memiliki dua anak saja dalam keluarga kami. tapi Allah sangat bermurah hati kepada kami menambah rezeki kami dengan kehadiran putra ke tiga.
Karena berenca tidak hamil lagi, maka setelah melahirkan putra ke dua aku langsung memakai KB IUD setelah masa nifasku berakhir. IUD atau biasa dikenal dengan spiral merupakan alat kontrasepsi berupa kumparan kecil panjangnya 3 cm, berbentuk T dengan benang dan dirancang agar ukurannya sesuai dengan rahim. IUD berbahan plastik yang aman dan tidak berbahaya bagi tubuh. IUD akan menghambat dan mencegah sperma masuk bertemu dengan sel telur di saluran sel telur. Dan mengurangi kemampuan sperma untuk melakukan pembuahan.
Dibanding dengan alat kontrasepsi lain, seperti Pil KB yang harus diminum di jam yang sama setiap hari. Dengan IUD justru hanya digunakan sekali saja dan bertahan hingga 5- 10 tahun, juga bisa dilepas kapan saja, lalu kesuburan pun akan cepat kembali. Dengan IUD saya tidak menemui masalah selama sepuluh tahun pernikahan saya. Alat itu sangat aman dan tidak ditolak oleh reaksi tubuh saya.
Namun setiap wanita memiliki reaksi yang berbeda pada setiap metode kontrasepsi. Tubuh tentunya butuh waktu untuk penyesuaian dan umumnya efek samping tersebut tidak berbahaya/bukan tanda-tanda penyakit.
Beberapa efek samping yang umum terjadi akibat pemasangan IUD adalah dapat menyebabkan kram/mules dan menambah pendarahan saat haid, biasanya akan kembali normal dalam 3 bulan, Kemungkinan dapat terjadi infeksi sekitar 1%, terjadi pendarahan bercak selama beberapa minggu, haid lebih lama dan lebih banyak (akan kembali normal setelah 3-6 bulan), dan mengalami keluar bercak diantara siklus haid.
Sebenarnya saya juga ingin mencoba alat KB yang lain namun masih mempertimbangkan kelebihan dan kekurangannya. Itulah sebabnya setelah melepas IUD saya tidak langsung menggunakan alat KB kembali.
Setelah mempunyai sepasang buah hati yang Allah anugrahkan kepada kami, yaitu seorang gadis kecil yang cantik dan sang jagoan yang ganteng, kami berniat tidak memiliki momongan lagi. Slogan dua anak cukup, juga kami anut waktu itu.
Tapi Tuhan berkehendak lain. Saya sungguh tidak menyangka Allah menganugrahi kami hadiah yang terindah di saat saya sudah berencana tidak menambah momongan lagi. Saya benar-benar tidak menyadari kalau saya sudah hamil kembali.
Saat itu kegiatan saya cukup padat dan saya tidak membatasinya karena tidak merasa sedang hamil. Namun pada suatu kegiatan di sekolah. Saat itu kami sedang berlatih main volley untuk persiapan pertandingan memperingati HUT kemerdekaan RI, saya bergerak dengan bebas, berlari mengejar bola. Tapi teman saya mengingatkan, jangan kencang-kencang larinya siapa tahu sudah hamil lagi.
Mendengar ucapannya saya tertegun, apa benar ya? Karena memang saya baru saja menyadari jika tamu bulanan belum datang. Terpengaruh ucapan teman tersebut, sorenya saya memeriksakan diri ke bidan. Dan ternyata hasilnya saya memang sedang hamil.
Sungguh suatu pemberitahuan yang mengagetkan saya, karena saya tidak merasa ada perubahan pada diri saya. Saya tidak merasa pusing-pusing, mual atau tidak enak badan layaknya seorang wanita yang sedang hamil muda.
Sejak itu saya mengurangi kegiatan yang saya ikuti, bahkan saat peringatan 17 Agustus saya hanya sebagai penonton.
Setelah mengetahui keadaan ini saya dan suami sangat bersyukur, karena Allah mempercayai kami untuk merawat seorang anak lagi. Ini adalah anugrah terindah yang Allah berikan saat umur saya sudah mulai memasuki kepala tiga,
Saya berjanji akan lebih menjaga dan berhati-hati merawat kehamilan saya. Apalagi dokter kandungan juga sudah memberi warning, bahwa saya akan melahirkan melalui operasi Caesar karena jantung saya tidak kuat untuk melahirkan normal.
Informasi itu hanya saya terima saja, namun saya tetap bertekad akan melahirkan normal bila tidak ada hal yang memaksa, seperti kondisi bayi yang mengharuskan lahir melalui jalan operasi. Keputusan saya itu didukung oleh Bu Bidan, menurut dia, saya masih cukup kuat untuk melahirkan normal.
Dua pendapat tersebut cukup membingungkan saya. Tapi itu nanti saja dipikirkan. Sekarang yang utama bagaimana merawat kehamilan saya dengan baik sehingga janin yang bersemayam di dalam rahim saya dapat tumbuh dan berkembang dengan baik sampai saatnya bersalin nanti.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
salam literasi
Selamat ya Bunda dapat momongan lagi, anak adalah suatu anugerah. Semoga sehat dan lancar persalinannya. Aamiin
Kenangan yang tak terlupakan. Kadang kangen dengan tingkah anak-anak sewaktu kecil. Tapi waktu tak bisa diulang lagi. Keren bunda Ilma.