Saat aku masih asik membalas chat dari suamiku, beliau menanyakan kabarku. Apakah aku telah sampai dengan selamat di tempat cucu kami. Tetiba aku mendengar dengan jelas suara kecil yang lembut melantunkan ayat-ayat Al Quran dari musalah rumah putriku.

Bergegas aku keluar dan menoleh ke arah musalah. Air mataku menggenang di pelupuk mata. Aku sangat terharu dan bahagia melihat cucu kecilku sedang meyetor hafalannya kepada Ustadzah di kelas mengaji online-nya.

Dia melantunkan surah An Naba dengan sangat fasih dan tartil. Suara dari gadiskecil berusia 4 tahun itu terdengar sangat jernih. Meski tangannya sesekali mengayun-ayunkan mainannya, tapi bacaannya tetap lancar. Mamanya mendampinginya di sebelah tempat duduknya. Sesekali dia melirik mamanya dan terus melantunkan hafalannya hingga 40 ayat selesai dengan baik.

“Subhanallah, Tabarakallah…Alhamdulillah, Hana sudah berhasil menghafal surat An Naba. Selalamat ya Hana. Hana dapat pin dari ustadzah,” ujar ustadzah dengan antusias.

“Alhamdulillah,” sahut Hana dengan sumringah.

Terlihat betapa bahagianya dia mendapat penghargaan dari ustadzahnya. Teman-temannya yang sama-sama mengaji online, juga mengucapkan selamat dan bertepuk tangan untuk Hana.

Melihat itu air mata kebahagian benar-benar mengalir membasahi pipiku. Kejutan yang Hana berikan sungguh sangat menyentuh hatiku. Aku sangat bersyukur, putriku lebih focus mengajarkan Al Quran kepada putrinya dibandingan keterampilan duniawi yang mungkin di luar akan lebih di hargai orang.

Aku sebenarnya juga melihat bakat yang sangat besar pada cucuku di dunia seni. Bila dia bernyanyi terdengar sangat merdu dan tidak ada fals sama sekali. Begitu juga bila mendengarkan music, dia sangat mudah mengikuti alunan musik itu dan menari dengan luwes.

Semula aku khawatir, mamanya akan lebih mengembangkan bakatnya ini dibandingkan mempelajari Al Quran sedari dini. Alhamdulillah ternyata putriku telah menemukan metode yang tepat untuk anaknya dalam mempelajari Al Quran.

Pertemuan mengaji online tersebut memang hanya 3 kali dalam semimggu, Tapi mamanya Hana mengajarkan dan melancarkan hafalan putrinya setiap sore bada Asyar. Kemudian setiap akan tidur, sambil berbaring di kasur, mereka mengulang kembali hafalannya. Begitu setiap hari seperti sudah menjadi rutinitas yang menyenangkan bagi kebersamaan mereka.

Semoga upaya ibu dan anak ini dalam mempelajari Al Quran dimudahkan oleh Allah. Sehingga seiring berjalannya waktu akan lebih banyak lagi hafalan Al Quran Hana. Dan akhirnya akan dapat menuntaskan hafalannya untuk semua surat dalam Al Quran.

Aamiin YRA….