Pada pandangan pertama melihat dirimu, membuat diriku terpana. Sensor mataku mengirimkan sinyal ke otakku dan mengaktifkan bagian reseptor opiod di otakku. Reaksi otakku menyamai reaksi yang muncul ketika tubuhku menerima morfin. Aku tahu kini bagian opioid di otakku telah mengendalikan perasaan suka kepadamu.

Aku kasmaran. Aku jatuh cinta. Berjuta rasa, euphoria. Aku sangat gembira dan bersemangat. Aku ingin selalu di dekatmu. Tubuhku telah dibanjiri hormon dopamin, adrenalin, dan norepinefrin. Membuat jantungku berdebar-debar setiap bertemu ataupun hanya mengingat tentang dirimu.

Aku merasa tegang dan gugup setengah mati saat kau mengajak untuk bertemu denganmu. Tubuhku menjadi berkeringat, gelisah, mual, sakit perut, bahkan kadang-kadang terasa gatal-gatal. Jantungku berdegup lebih kencang saat bersama denganmu. Inikah cinta?

Hormon norepinefrin telah membuat aku sulit tidur. Saat bersamamu aku tiba-tiba jadi lebih perhatian segala hal tentang dirimu. Caramu tersenyum, tawamu, ekspresi wajahmu selalu mengisi hari-hariku.

Peredaran darahku menuju bagian otak terasa begitu deras, nukleus akumben di otakku terisi penuh dengan oksigen dan energy karena aliran darah yang meningkat jadi lebih deras. Bagian otak yang mengendalikan kenikmatan dan penghargaan (reward) menjadi teraktivasi. Saat bersamamu, saat memikirkan soal dirimu, otakku selalu mengirimkan perasaan bahagia ke hatiku dan aku merasa barharga karena dicintai olehmu.

Mengingatmu membuatku merasa candu. Aku selalu mendambakan sosokmu dan tak pernah bosan dengan dirimu. Aku telah jatuh cinta. Hidupku pun jadi berputar di sekitar dirimu. Apa pun yang aku lakukan atau pikirkan, sosokmu pasti muncul dalam benakku. Aku jadi rela melakukan apa saja demi menyenangkan dirinya, bahkan hal-hal yang konyol atau sulit sekalipun. Serotonin diotakku telah berkurang, membuatku merasa begitu terobsesi pada dirimu

Saat itu aku mengabaikan sifat-sifat negatifmu dan hanya mau melihat sifat-sifat positifmu saja. Orang bilang bahwa cinta itu buta. Peduli setan

Cinta telah membuat berbagai perubahan yang terjadi pada hormon, otak, dan fungsi tubuhku. Bersama berjalannya waktu aku merasa lebih nyaman. Aku tak lagi gugup sampai keringatan atau sakit perut ketika bersamamu. Aku benar-benar telah jatuh cinta dan siap membangun komitmenmu.

Dua hormon cinta yaitu oksitosin dan vasopressin membanjiri tubuhku. Keduanya juga sering Keduanya telah membuat aku merasa tenteram dan aman ketika sedang bersama denganmu. Kenyamanan inilah yang mendorong kita untuk saling berkomitmen.

Semoga Allah selalu membersamai cinta kita. Aamiin….