Matahari Terakhir Tahun 2021
Rinai masih berderai, usai hujan sepanjang siang sampai sore tadi. Ku langkahkan kaki menapaki satu persatu tangga di taman samping menuju taman langit. Biasanya, setiap sore aku habiskan hari di taman ini, untuk menyiram tanaman atau melihat-lihat kondisi tanaman yang sedang aku budidayakan.
Dari atas taman ini, aku menatap mentari senja masuk peraduan. Duduk ditemani semilir angin sambil menyesap secangkir kopi. Di sini aku menunggu azan magrib berkumandang.
Saatnya melihat matahari terbenam terakhir di tahun ini. Aku ingin menikmati keindahannya sambil mengucapkan selamat berpisah. Namun tak aku lihat wujudnya. Awan kelabu tebal masih menyelimutinya.
Semula, aku berharap cahaya senja matahari terakhir tahun ini akan menunjukkan pesonanya dan mengucapkan sayonara ke padaku. Tapi, meski cahayanya masih menyebar diantara rinai hujan, tak tampak semburat jingga saat dia masuk ke pelukan cakrawala.
“Memang tak selamanya apa yang menjadi harapan akan menjadi kenyataan,” batinku sedih.
Suasana senja tadi sedikit mempengaruhi hatiku. Teringat perjalanan satu tahun yang telah berlalu. Harapan-harapan yang telah dicanangkan di awal tahun dulu, sebagian telah menjadi kenyatan. Kebahagian dan rasa syukur memenuhi rongga jiwa. Sebagian bagaikan jauh panggang dari api.
Hidup ini merupakan suatu perjalanan dan harapan yang baik. Setiap keberhasilan adalah tonggak yang akan memberikan harapan dan motivasi untuk terus maju. Kegagalan di tahun lalu akan menjadi pelajaran untuk mendapatkan keberhasilan di tahun yang akan datang. Tak ada lagi kesedihan karena usaha terbaik telah dilakukan.
Hasil tahun lalu memang tidak bisa lagi dirubah, tapi kita akan dapat mengubah prosesnya agar mendapatkan keberhasilan di tahun depan. Biarkan yang lalu menjadi kenangan dan pengalaman, karena masa depan masih menanti perjuangan dan kemantapan diri kita.
Ketika menghitung nikmat Allah diakhir tahun ini, sungguh tak sanggupa aku menghitungnya. Kini ku sadari ternyata Allah memberi lebih banyak kebahagiaan dibandingkan kesedihan selama 365 hari yang telah berlalu.
Menunggu terbit fajar pertama di tahun baru, hanya rasa syukur dan pengharapan selalu dalam penjagaan-Nya memenuhi rongga dadaku. Aku berharap hari esok yang cerah dalam curahan berkah-Nya. Aamiin YRA…
Selamat Tahun Baru 2022.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar