Ilma Wiryanti

Ilma Wiryanti, mengajar adalah aktivitas sehari-hari saya. Namun saya punya hobi menulis dan berkebun. Hal yang juga menarik minat saya adalah masalah lingkunga...

Selengkapnya
Navigasi Web
Melepaskan
melepaskan sumber gambar merdeka.com

Melepaskan

Hilang Semua Rasa

Malam itu setelah konsultasi di ruang dokter spesialis yang merawat suamiku, aku segera kembali ke ruang perawatannya. Aku dapati suamiku sudah tertidur. Di tangannya masih tergenggam gawainya. Mungkin saja baru digunakannya sebelum tertidur.

Aku mengambilnya untuk aku simpan di dalam laci nakas. Tapi aku penasaran juga, siapa yang baru saja dihubunginya. Maka aku membuka kembali gawai itu. Ternyata dia baru saja telepon dengan seseorang.

Aku makin penasaran siapa yang dihubunginya sebelum tidur? Aku segera meriksanya. Dia menelepon seorang wanita yang merupakan teman kuliahnya dulu. Aku memang tidak suka dia selalu menghubungi perawan tua itu. Beberapa kali mereka memang bertemu, kadang makan bersama ketika suamiku ada kegiatan di kota temannya itu.

“Apa yang mereka bicarakan ya?” batinku penasaran.

Maka aku bukan chat yang ada di gawai suamiku. Ternyata mereka memang sering chating. Bahkan dari chat itu, mereka baru saja bertemu. Si perawan tua itu sedang ada kegiatan kantornya ke kota kami. Di chat terakhir, suamiku mengatakan dia sedang dirawat di rumah sakit. Si perempuan itu menjawab seandainya dekat dia akan ikut merawat.

Aku makin penasaran maka aku buka chat yang ada di group alumni mereka. Aku baca satu persatu hasil pembicaraan group tersebut. Tenyata membuatku sangat kaget karena tahu apa yang telah terjadi di belakangku. Aku selama ini tidak menaruh curiga apapun, meskipun aku tidak senang dia sering menghubunginya. Tapi apa yang terjadi? Astagfirullahilazim...

Di chat grup itu salah satu temannya mengatakan

“Cie...cie asyik ya baru ketemu di Batam. Jadi ingat kejadian di vila saat kalian terkunci di kamar akhirnya berduan semalaman”

“Iya dong, serasa bulan madu meski berbeda kamar,” jawab si perawan tua.

Ya Allah jadi feelingku tentang silaturahmi yang dikatakan suamiku dengan teman-temannya itu, memang terjadi sesuatu di sana. Bahkan mereka menginap dalam satu kamar karena dikuncikan oleh teman-temannya? Dan ini yang di batam? Berarti minggu lalu, dia pamit ada seminar dua hari di Batam itu ternyata dia menemani perempuan yang tidak tahu malu itu?

Betapa mereka memang sudah jauh dari Allah. Begitu juga dalam lingkungan persahabatannya. Dia berada di tengah orang-orang yang tidak takut akan hukum Allah. Saling mendukung temannya untuk merusak sebuah rumah tangga dan menjerumuskan temannya pada kemaksiatan.

Tidak ada lagi yang bisa aku harapkan dari suami seperti ini. Dia tidak akan menunjukkan kami menuju jalan ke sorga. Justru malah menjerumuskan dirinya pada perbuatan dosa.

Aku sangat marah, aku tatap wajahnya yang sedang tidur nyenyak dengan marah. Ingin aku segera membangunkannya dan meminta klarifikasi atas semua yang terjadi. Tapi aku mencoba untuk bersabar.

Malam itu aku tidak bisa tidur di sofa panjang yang ada di kamar perawatan itu. Bukan saja karena sofanya yang tidak nyaman untuk tidur tapi terlebih lagi karena hatiku yang sangat pedih. Terbayang semua pengorbanan yang aku lakukan untuknya. Mulai saat dia sakit berat, aku berjuang untuk kesembuhannya.

Waktu itu adalah saat-saat tersulit dalam hidupku. Berfikir sendiri, mengambil keputusan dan mengambil resiko sendiri serta mencari biaya pengobatan sendiri. Aku pontang panting mengusahakannya tanpa memikirkan kesehatanku sendiri.

Kini setelah semua itu berhasil kami lalui, Dia merasa seolah tidak ada artinya semua pengabdianku baginya. Bahkan setelah sepuluh tahun dia dapat beraktifitas dalam keadaan sehat kembali, tidak pernah sekalipun sikap perbuatan atau ucapan rasa terimakasihnya atas usahaku mencarikan kesembuhan untuknya. Atau memang tidak berarti sama sekali baginya sehingga dia mengkhianatiku di belakangku.

Betapa dia tidak pernah menghargaiku. Tidak pernah berfikir bagaimana caranya untuk membahagiakanku. Semua yang dia lakukan hanya menoreh luka di hatiku. Aku merasa sakit hati. Entah apa lagi yang dilakukannya di belakangku. Sementara aku mengorbankan seluruh hidupku untuk mengabdi kepadanya.

Merawat anak-anak kami, menjaga rumah tangga kami dan melakukan semuanya untuk keluargaku. Hatiku menjerit...sangat sakit! Aku tak mau lagi diperlakukan begini. Aku juga punya harga diri. Keluargaku, ayah bundaku semuanya menghargaiku, begitu juga dengan adik dan kakakku. Teman-teman dan orang yang ku kenal dilingkunganku juga sangat menghargaiku.

Mengapa dia tanpa ragu dan berfikir sedikitpun menyia-nyiakanku. Aku harus segera mengakhiri semua pengkhianatannya ini. Rasa cintaku kini padanya hilang sudah! Hilang semau rasa kasih sayang kepadanya.

Malam ini, aku memantapkan hati. Bila besok pagi dia tidak bisa menyangkal semua yang dibicarakan teman-temannya itu, aku akan segera minta berpisah dengannya. Akan aku kirim dia ke perempuan jalang itu dengan ambulan. Supaya dia yang merawatnya, biar mereka dapat berdua-duaan seperti yang mereka lakukan selama ini. Akan segera aku urus perceraian kami dan aku akan bebas.

Tidak ada lagi penghianatan karena aku telah melepaskannya. Tak ada lagi sakit hati karena cintaku telah hilang bersama penghianatannya. Aku akan melanjutkan hidupku. Walau berat aku akan menjalaninya dengan tabah dan ikhlas karena sudah tidak ada tekanan batin.

Aku akan menjalani semua hobbiku yang selama ini banyak aku pending karena merawatnya dan merawat rumah tangga kami. Semoga Allah selalu menjagaku dan anak-anak. Cukup Allahlah tempatku menggantungkan harapan, semoga Allah mempertemukan aku dengan orang yang bisa menghargai cintaku.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren cerpennya. Semoga sehat dan bahagia selalu Bunda.

10 Mar
Balas

Trimakash atas apresiasinya bunda.

10 Mar



search

New Post