Ilma Wiryanti

Ilma Wiryanti, mengajar adalah aktivitas sehari-hari saya. Namun saya punya hobi menulis dan berkebun. Hal yang juga menarik minat saya adalah masalah lingkunga...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pasir Berbisik di Gunung Bromo
gunung bromo sumber kolesi pribadi.jpg

Pasir Berbisik di Gunung Bromo

Hari ini, di Gunung Bromo tiga tahun yang lalu kami melewatinya dengan kegembiraan. Bahagia rasanya setelah lama berpisah kami bisa menikmati kebersamaan di tempat yang sangat indah ini. Sebenarnya kebersamaan ini telah lama kami rencanakan namun saat sudah tiba waktunya, tetiba aku mendapat kabar ayahku masuk rumah sakit di Bandung. Penyakit jantung yang telah lama dideritanya kembali menyebabkan beliau harus diopname di rumah sakit.

Tanpa pikir panjang aku segera terbang sore itu juga ke Bandung. Selama sepuluh hari aku menemani beliau dirawat di rumah sakit. Setelah bisa pulang ke rumah, aku baru bisa meninggalkan beliau untuk pulang ke rumah dan kembali beraktifitas dan bekerja seperti biasa.

Namun janjiku kepada anak-anak untuk libur bersama terasa sebagai hutang di hatiku. Untuk itu aku mengusulkan untuk melanjutkan rencana kami berlibur bersama di Bromo. Untung masih ada sedikit waktu dari hari liburku sebelum aku kembali aktif bekerja.

Kami sepakati akan bertemu di Probolinggo. Aku akan naik kereta dari Bandung ke Surabaya dan terus menuju Probolinggo. Putra bungsuku dan Ayahnnya yang sedang di Bali akan berangkat dengan mobil menuju Probolinggo, sedang putra ke duaku yang masih berada di tempat kosnya di Jember menuju Probolinggo dengan naik Bus. Kami sepakati juga tempat dan waktu kami bertemu di Probolinggo sebelum bersama-sama menuju Gunung Bromo.

Segera aku memesan home stay melalui online untuk tempat kami menginap di Gunung Bromo. Dihari yang kami tetapkan aku naik KA Senja Mutiara Selatan menuju Surabaya. Saat diperjalanan aku mengontak teman yang tinggal di Surabaya untuk menanyakan moda transportasi yang bagus menuju Probolinggo.

Tapi, dia tidak merekomendasikan satupun untukku. Dia berjanji akan mengantarkan aku ke Proboinggo dengan kendaraannya. Aku yang merasa akan merepotkanya tentu saja menolak apalagi jarak antara Surabaya ke Probolinggo cukup jauh. Yang aku tahu perjalanan itu ditempuh lebih kurang 4 jam berkendara. Tapi dia mengatakan sekarang tol Surabaya-Probolinggo sudah beroperasi sehingga jarak yang ditempuh hanya 1 jam.

Aku tidak bisa menolak lagi karena kegigihannya untuk mengantarkanku dengan aman bertemu suami dan anak-anakku di Probolinggo. Saat KA Mutiara Selatan sudah sampai di stasiun Gubeng, dia sudah datang menjemputku. Karena dia sedang memiliki beberapa acara di Surabaya maka dia menyuruh sopirnya untuk mengantarkanku. Aku sangat berterimakasih atas segala kebaikan dan perhatiannya yang tidak membiarkan aku kesulitan naik transportasi umum.

Benar saja, jalan tol sudah beroperasi. Perjalanan terasa sangat lancar. Tidak sampai 1 jam kami sudah memasuki Probolinggo. Aku sampai lebi dulu di terminal Probolinggo sedang suami dan putra keduaku masih dalam perjalanan menuju Probolinggo.

Cukup lama aku menunggu akhirnya kami semua sudah berkumpul di Probolinggo. Kami melanjutkan perjalanan menuju Gunung Bromo. Saat sampai di home stay yang telah aku pesan, hari sudah hampir sore. Kabut sudah mulai turun di antara pohon-pohon cemara yang bergoyang-goyang di tiup angin. Bahkan di kebun-kebun kentang masyarakat Tengger juga sudah berselimut kabut putih. Suasana yang sangat sahdu, membawa perasaan yang mendalam bagiku saat memandangnya.

Home Stay yang kami tempati juga sangat nyaman. Pemiliknya seorang pemuka agama suku Tengger. Di Home stay juga menginap beberapa orang wisatawan lain. Dan seorang bule dari Jerman. Di home stay ini disediakan beraneka bahan makanan di kulkas serta peralatan masak yang lengkap di dapur. Kami bisa memasak sesuka kami. Sehingga makan malam itu aku persiapkan dengan menggunakan bahan-bahan makanan yang ada di kulkas. Karena untuk keluar mencari makan malam itu kami merasa sudah sangat lelah.

Bagaimanakah kisah perjalanan dan liburan kami yang seru di Gunung Bromo? Ikuti kisah selanjutnya besok hari.

(Bersambung)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Saya pernah ke sana, spot foto keren bgt jd kenangan deh

08 Jan
Balas

Iya bun, ayo berbagi cerita di Bromo Bunda.

08 Jan

Wah, kenangan indah yang tak terlupakan, Bun.

07 Jan
Balas

Iya, Pak. Trimkasih atas apresiasinya.

07 Jan



search

New Post