Pembuatan Kompos dengan Bioaktivator dari Limbah Buah-Buahan (3)
Hasil Pembuatan Bioaktivator dari Limbah Buah-Buahan
Berdasarkan hasil pengamatan langsung setelah dilakukan fermentasi didapat larutan yang berwarna coklat muda bening dan pada permukaannya terlihat seperti lapisan nata tipis dalam media juga tercium aroma yang khas seperti wine.
Teknologi pembuat bioaktivator dari limbah buah-buahan sangat mudah dilakukan dan bisa menggunakan alat-alat yang sederhana, yaitu dengan cara merendam limbah buah yang sudah dicincang di dalam air tanah yang mengandung mikroorganisme. Nutrisi yang ada dalam buah-buahan akan keluar dan larut dalam air tanah sehingga bisa menjadi nutrisi bagi mikroorganisme.
Berdasarkan hasil kajian BPTP Jakarta tahun 2007 secara laboratoris, bahan organik cair yang berasal dari saripati limbah sayuran dan buahan memenuhi syarat sebagai pupuk, baik sebagai sumber unsur makro maupun mikro. Kandungan unsur makro yang meliputi N, P, K, Ca, Mg sedangkan unsur hara mikro meliputi Fe, Teknologi pembuat bioaktivator dari limbah buah-buahan sangat mudah dilakukan dan bisa menggunakan alat-alat yang sederhana, yaitu dengan cara merendam limbah buah yang sudah dicincang di dalam air tanah yang mengandung mikroorganisme. Nutrisi yang ada dalam buah-buahan akan keluar dan larut dalam air tanah sehingga bisa menjadi nutrisi bagi mikroorganisme.
Berdasarkan hasil kajian BPTP Jakarta tahun 2007 secara laboratoris, bahan organik cair yang berasal dari saripati limbah sayuran dan buahan memenuhi syarat sebagai pupuk, baik sebagai sumber unsur makro maupun mikro. Kandungan unsur makro yang meliputi N, P, K, Ca, Mg sedangkan unsur hara mikro meliputi Fe, Mn, Cu, dan Zn.
Kandungan nutrient yang berlimpah pada buah-buahan dan air gula yang ada dalam media akan mempercepat pertumbuhan mikroorganisme. Dengan demikian diperoleh larutan bioaktivator yang berisi mikroorganisme dengan jumlah yang padat.
Namun dalam penelitian ini belum dapat diidentifikasi mikroorganisme apa saja yang berkembang. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi jenis bakteri pengomposan yang diperoleh dengan mengisolasi bakteri yang diperoleh. Salah satu cara untuk melakukan isolasi adalah dengan menggoreskan suspensi campuran sel pada permukaan media padat dalam cawan petri, kemudian menginkubasinya. Dengan cara ini setiap sel akan tumbuh membentuk koloni. Sehingga akan mudah untuk memisahkannya.
Setelah dihasilkan bioaktivator dari buah-buahan kemudian digunakan untuk membuat kompos. Jumlah mikroorganisme pengurai yang sangat padat, bila digunakan untuk pengomposan akan mempercepat proses pengomposan. Fenomena ini didukung oleh pendapat Rosmarkam dan Yuwono (2002) yang menyatakan bahwa pada dasarnya pengomposan merupakan upaya mengaktifkan kegiatan mikroba agar mampu mempercepat proses dekomposisi bahan organik dan mikroba tersebut diantaranya bakteri, fungi, dan jasad renik lainnya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ulasan yang sangat bermanfaat dan inspiratif. Semoga sehat dan bahagia selalu Bunda.