Ilma Wiryanti

Ilma Wiryanti, mengajar adalah aktivitas sehari-hari saya. Namun saya punya hobi menulis dan berkebun. Hal yang juga menarik minat saya adalah masalah lingkunga...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pembuatan Kompos dengan Bioaktivator dari Limbah Buah-Buahan dan Sayuran (2)
Pembuatan Kompos dengan Bioaktivator sumber koleksi pribadi

Pembuatan Kompos dengan Bioaktivator dari Limbah Buah-Buahan dan Sayuran (2)

A. Pembuatan Bioaktivator

Alat dan bahan untuk pembuatan bioaktivator :

1. 1 kg sampah buah (nanas, pisang, salak dll)

2. 200 g gula pasir/ gula aren

3. 3 liter air tanah/ tanah

4. Ember plastik

5. Kain kasa

6. Sarung tangan

7. Pisau

Cara Membuatnya:

1. Sampah buah dicincang halus, bagian yang busuk dibuang.

2. cacahan buah dibungkus dengan kain kasa,

3. kemudian dimasukkan ke dalam cairan gula yang didapat dengan melarutkan gula dalam 3 liter air sumur/air tanah,

4. diperam selama 14 hari, setiap tiga hari sekali diaduk.

5. hasil bioaktivator dapat langsung diaplikasikan pada sampah atau membiakkan lagi bioaktivator untuk mendapatkan jumlah yang lebih banyak sebelum diaplikasikan dalam pembuatan kompos.

Pembiakan Bioaktivator Sebelum Diaplikasikan : Dibuat larutan dengan komposisi: 60 liter air tanah/ sumur ditambah 1 liter bioaktivator dan 1 kg molase. Larutan yang dihasilkan ditampung di dalam ember tertutup. Sampah dapur cincang diwadahi dalam karung tembus air, kemudian dimasukkan ke dalam larutan sampai semua bagian karung terendam. Karung sampah dapur ditindih batu supaya tetap terendam. Ember ditutup rapat, ditempatkan di tempat sejuk, terlindung dari penyinaran matahari langsung, diperam selama tujuh hari. Bioaktivator yang sudah terbentuk dalam jumlah banyak dapat diaplikasikan pada sampah organik.

Pembuatan Kompos dengan Bioaktivator Cincang sampah organik dengan mencacahnya secara manual atau dengan mesin pencacah. Campur dengan campuran bioaktivator secara merata dengan cara mengaduknya. Masukkan dalam ember komposter atau karung. Fermentasi selama 2-4 minggu, setiap 3 hari di aduk-aduk agar panas dan proses fermentasinya merata. Bila sudah lapuk dan berwarna kehitam-hitaman pupuk sudah bisa dipanen untuk diaplikasikan pada tanaman
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantul dan bermanfaat tulisannya bunda Ilma, sehat dan sukses selalu

24 Mar
Balas

Terimakasih atas apresiasinya, Bunda. Salam Literasi.

25 Mar



search

New Post