Ilma Wiryanti

Ilma Wiryanti, mengajar adalah aktivitas sehari-hari saya. Namun saya punya hobi menulis dan berkebun. Hal yang juga menarik minat saya adalah masalah lingkunga...

Selengkapnya
Navigasi Web
Puasa dalam Berbagai Ajaran Agama
puasa sumber bola.com

Puasa dalam Berbagai Ajaran Agama

Puasa Ramadhan sedang dijalani oleh umat muslim. Kegembiraan menyambut datangnya bulan puasanya ini menyinari jiwa –jiwa muslimin dan muslimat. Waktu yang selalu ditunggu-tunggu dalam satu sahun. Jika sampai umur di bulan ini rasa syukur akan terucap di bibir mereka.

Mengapa berpuasa sangat ditunggu-tunggu? Padahal saat berpuasa kita harus menahan banyak kesenangan yang memang boleh kita nikmati di hari diluar bulan Ramadhan. Artinya saat berpuasa kita tidak bisa melakukannya meskipun sesungguh hal itu halal bagi kita.

Semua itu karena tujuan puasa adalah tarbiyah, mendidik jiwa kita untuk dapat mengekang nafsu meskipun terhadap hal yang halal. Yang halal saja bisa ditahan tentu yang haram tidak akan disentuh sama sekali. Sehingga terbentuk jiwa yang patuh kepada ketentuan Allah, berdisiplin dan juga berempati terhadap orang yang tidak mampu.

Banyaknya hikmah yang dapat diambil karena menjalankan ibadah puasa ini, sehingga memberi motivasi yang kuat bagi umat untuk menjalaninya.

Ternyata ibadah puasa juga dilakukan oleh umat agama diluar islam dengan tatacara dan aturan yang berbeda. Umat Hindu melaksanakan puasa di saat hari Nyepi. Saat mereka melaksanakan tapabrata penyepian mereka berpuasa dari terbit fajar hingga terbit fajar lagi ke esokan harinya.

Umat Budha juga menjalankan ibada puasa yang mereka sebut dengan Opostha. Waktu pelaksanaannya berbeda-beda tergantung aliran Budha yang diikuti. Saat itu mereka tidak boleh makan tapi boleh minum.

Umat Khatolik berpuasa pada masa pra-paska. Umat Khatolit yang berusia 18 tahun keatas akan berpuasa selama 40 hari. Selama itu mereka berpuasa dengan hanya memperbolehkan makan kenyang satu kali saja dalam sehari.

Sedangkan bagi umat Yahudi, puasa dibagi menjadi dua. Puasa hari besar, Yom Kippur dan Tisha B’Av, puasa hari kecil, puasa Esther dan puasa Gedhalia. Saat puasa mereka tidak makan dan minum.

Ternyata puasa menjadi ajaran hampir semua agama. Dari hal ini kita dapat melihat bahwa melalui ibadah puasa dapat menggembleng ketaatan umat beragama masing-masing dalam menjalankan ajaran agamanya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post