Si Nona
Si Nona
Ibu Lurah sangat gelisah melihat kelakuan anak gadisnya yang suka sekali keluyuran. Dia dengan teman-temannya di kala senggang setelah belajar online selalu berkumpul-kumpul menghabiskan waktu sampai petang. Dia sering memperingatkan bahaya kelakuan putrinya itu, terutama di waktu pandemi seperti sekarang ini.
Putrinya sangat suka bertandang ke rumah teman-temannya. Meski hari telah mulai senja, putri semata wayangnya itu belum juga pulang dari acara kumpul-kumpul dengan teman-temannya. Dia sering menasehati anak gadisnya tersebut, ucapannya dianggap bunyi radio rusak oleh putrinya. Masuk telinga kiri, keluar telinga kanan.
“Kamu seorang anak gadis yang cantik. Harusnya juga memiliki budi pekerti yang elok. Mengerti sopan santun dan basa basi yang memikat hati,” ujarnya suatu hari.
Tapi anak gadisnya yang masih dalam masa pubertas itu, tidak bisa mengurangi perilakunya yang suka keluyuran. Akhirnya Bu Lurah dan suaminya mengambil keputusan untuk menyekolahkan anaknya di sekolah berasrama yang ketat kedisiplinannya dan juga kuat ajaran agamanya.
Maka di masukkanlah putri semata wanyangnya tersebut ke pondok pesantren. Meski hatinya sedih karena akan berjauhan dengan pelita matanya tersebut, dia merasa itulah keputusan yang terbaik untuk putrinya.
Sekarang sudah 6 bulan putrinya jauh di rantau, rindunya sudah tak tertahan. Liburan semester nanti mereka akan menjemput putrinya untuk mengisi waktu liburan di kampung halamannya.
Alunan lagu Si Nona membuat dia tersenyum, teringat kelakuan putrinya dahulu.
“Si Nona, Si Nona rang gadih mantiak
Nan suko, nan suko pai malala
Si Nona, rang gadih nan jolong gadang
Nan suko, nan suko pai batandang
#
Oh malala, jan lah malala juo
Hari lah sanjo
Oh marilah, marilah kito pulang
Hari lah patang
#
Awak rancak, budi elok
Baso basi mamikek hati
#
Si Nona, Si Nona rang gadih mantiak
Nan suko, nan suko pai malala
Si Nona, Si Nona rang gadih mantiak
Nan suko, nan suko pai malala
#
Si Nona, rang gadih nan jolong gadang
Nan suko, nan suko pai batandang
Oh malala, jan lah malala juo
Hari lah sanjo
#
Oh marilah, marilah kito pulang
Hari lah patang
Awak rancak, budi elok
Baso basi mamikek hati
#
Si Nona, Si Nona rang gadih mantiak
Nan suko, nan suko pai malala
Oh malala, jan lah malala juo
Hari lah sanjo
Oh marilah, marilah kito pulang
Hari lah patang”
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Oi.... Upiak jan malala juo, harilah San Jose. Lagu Mining keren Salam literasi