SOSIAL MEDIA
SOSIAL MEDIA
Akhir-akhir ini sosmed merupakan anjang komunikasi untuk suatu goup. WA merupakan salah satu pilihan dari sosmed yang sangat efektif. Disatu sisi WA sangat membantu dalam menyebar informasi secara cepat dalam satu komunitas. komunitas ini dapat dicontohkan berupa grup salah satu instansi Sekolah.
Berbagai informasi dengan cepat mengalir membawa pesan sebuah pengumuman mengenai acara, rencana kerja dan bahkan informasi yang tak jelas sangkut pautnya dengan pekerjaan kerap hadir tanpa dipikirkan secara bijak oleh anggota group dalam mengupload berita, dan yang lebih mirisnya lagi seperti mempermalukan seseorang dengan menginformasikan langsung diupload mengenai keterlambatan datang kesekolah lewat WA grup komunitas sekolah tanpa mencari tahu tentang keterlambatanya.
Keterlambatan ini tentu tidak disenggaja, tanpa terlebih dahulu mencari informasi penyebab keterlambatan datang sang pengupload langsung menulis komentarnya di WA. Guru bukanlah siswa. Guru orang yang sudah dewasa, memiliki pemikiran dan memiliki tanggung jawab. Kalaulah keterlambatan datang dilakukan setiap hari dan secara empat mata sudah dibicarakan tentulah tahu penyebab dan solusi akan dilakukan, tapi keterlambatan dilakukan hanya satu kali langsung di upload dan tanpa melihat kebelakang kinerja yang sudah dilakukan sebelumnya untuk datang diawal dan memiliki prestasi kerja yang baik, sama sekali tak pernah diberi penghargaan.
Lebih parahnya lagi sang pengupload sendiri jilakalau mengajar sering lupa waktu untuk masuk kelas, guna melakukan tugasnya mengajar di suatu kelas, dan sering siswa menjemput ke kantor untuk mengingatkan bahwa saatnya ada jam mengajar dikelas mereka. Sang pengupload dengan bangganya menginformasikan ini pada saat menjadi Pembina upacara di sekolah, dengan alasan jabatan wakil kepala sekolah.
Tragis.... inilah wajah manusia yang tak berhati...
mencari pamor tanpa dipikirkan dengan bijaksana dalam bersikap, dan tanpa memikirkan efek kedepan. Apakah dengan jabatan kepsek dan wakasek mereka dengan semena-mena dapat menghina dan membentak guru selaku rekan kerja dikarena terlambat datang kesekolah ?. komunikasilah dan berilah perasaan yang nyaman bagi guru-guru, dalam bertugas.
Apalah arti sebuah jabatan, jikalau tidak dapat merangkul guru sebagai mitra kerja yang menjadi ujung tombak kesuksesannya meraih prestasi kerja sekolah, yang hanya bisa menilai orang lain tapi tidak boleh dikritik. Apabila dikritik dan diprotes dengan tidak segan-segan membumi hanguskan jam mengajar guru tersebut menjadi nol Jam. Mungkin bila ada wewenangnya untuk memecat PNS, tanpa segan-segan iya lakukan. Jabatan wakil kepala sekolah, bendahara sekolah, bendahara dana bos dan kepala TU di dipikulnya sendirian. Karena sang kepala sekolah memberi kepercayaan penuh akan tugas ini kepadanya. Mereka tak memberi kepercayaan dan kesempatan kepada guru-guru selaku mitra kerja mereka.
Hubungan yang sangat akrab antara sang Wakasek dan Kepala Sekolah menjadi bumerang untuk kelangsungan kesejahteraan sekolah dan siswa, terutama kesejahteraan hati para guru yang dipandang sebelah mata oleh sang wakasek. Guru adalah unjung tombak kemajuan suatu sekolah tanpa guru proses pendidikan disekolah akan terhambat. Hati kami menjerit…”keluarkanlah kami dari kezholiman ini, tapi kepada siapa kami mengadu ?”.
Apabila kita memprotes dengan keadaan ini sang wakil kepala sekolah akan menangis meraung sehingga jadi tontonan siswa... dan yang lebih tragisnya lagi saya dikeluarkan dari group WA sekolah hanya karena membuat komentar diWA sekolah : “tolong sedikit bijaksana mengomentari seseorang disosmed, terima kasih”.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
waduh... kok mirip dengan kejadian di sekolah saya ya? hanya saja jabatannya bukan Wakasek