*Buah Jatuh Tak Jauh dari Pohonnya*

Kata orang buah jatuh tak jauh dari pohonnya.

Ini pertanda bahwa buah tersebut bisa kita kenali, karena pohonnya tak jauh dari sana.

Istilah ini sangat dalam maknanya untuk kita sebagai umat muslim. Kenapa? Karena keturunan kita merupakan gambaran dari kedua orang tuanya.

Ada cerita barusan terjadi. Sore menjelang berbuka, gawai suamiku berbunyi. Lalu gawai tersebut beliau angkat. Ternyata dari pengurus sebuah musola di kampung sebelah.

"Assalamualaikum Buya. Jangan lupa nanti malam jadwal buya di musola kami."

"Waalaikum salam. Maaf ustad. Saya kurang sehat, lagi batuk. Kalau sering bicara, kerongkongan jadi gatal, mengundang batuk."

"Tak apa-apa Buya. Cobalah dulu. Mudah-mudahan nanti sehat."

"Insyaallah."

Namun, kesehatan suamiku kurang mengizinkan.

"Bagaimana dengan janji dengan pengurus musola tadi?"

"Kak. Tolong gantikan ayah untuk mengisi jadwal ceramah di musola kampung sebelah."

"Apakah aku bisa yah."

"Insyaallah kak. Kakak insyaallah bisa."

"Baik yah. Do'akan kakak yah."

"Iya. Semoga Allah berikan kemudahan dan kelancaran."

"Aamiin."Benar sekali. Keyakinan sang ayah pada anaknya, serta do'a-do'a yang terbaik yang selalu dimohonkan kepada Allah Alhamdulillah di wujudkan oleh Allah. Semua jema'ah terhipnotis mendengarkan ceramah yang disampaikan kakak. Jema'ah minta kakak ceramah lagi tahun depan. Alhamdulillah. Ternyata buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Alhamdulillah kakak mewarisi apa yang dimiliki oleh sang ayah. Alhamdulillah... Terimakasih ya Allah..

H.

418#TantanganGurusiana

Payakumbuh, Kamis 6 Mei 2021