Ima Choerijah, S.Pd.

Mengajar di SDN.Cigugur tengah kota Cimahi, salah satu sekolah inklusif yg ada di Cimahi, menjadi guru pendamping bagi anak - anak berkebutuhan khusus di SDN Ci...

Selengkapnya
Navigasi Web

Coretan Tak Berarti

Hari ini keinginan untuk menulis, kuat sekali, meski sedikit bingung harus mulai darimana, kata-kata yang ada dalam pikiran, tetap tidak bisa aku tuangkan dalam tulisan indah penuh makna.

Berawal dari sebuah keisengan mungkin, atau hanya kebetulan belaka, aku tidak pernah mengerti sampai detik ini. Ataukah memang ini salah satu jalan yang harus aku lewati sebelum aku sampai pada kebahagiaan yang sebenarnya?.

Akupun tidak mengerti, perjalanan hidup manusia sudah ada yang mengatur, jalan inilah yang mungkin harus aku lewati, pada awalnya jalan ini begitu lurus, mulus, meski sedikit ragu juga bingung, kuikuti saja kaki ini melangkah.

Aku tidak pernah berencana, aku tidak pernah sengaja untuk mengikutimu di jalan ini, jalan yang ditempuh begitu memukau hati, begitu indah tanpa cela, belasan tahun ku berdiam di persimpangan, belasan tahun aku begitu alergi untuk berjalan mengikuti rasa.

Hari itu tanpa sengaja kuikuti saja naluri untuk berjalan mengikuti alur cerita yang tak pernah kutahu akan berakhir dimana, alur cerita yang penuh tawa bahagia, canda, cerita tentang kehidupan sempurna, yang tidak pernah terbayangkan dalam anganku.

Kehidupan yang dipenuhi warna tentang sebuah rasa yang sudah lama tak pernah kupedulikan, aku tak pernah percaya tentang kebahagiaan, tentang ketulusan, sesaat aku begitu terlena, aku begitu jumawa kalau yang kuikuti bukan sebuah kesalahan.

Sampai pada akhir langkah di persimpangan kutemukan sebuah kenyataan yang menakjubkan, banyak sekali tangan yang kau tuntun untuk sampai pada sebuah tujuan, banyak sekali kebahagiaan, perhatian yang kau tawarkan untuk berbagi kebaikan.

Aku hanya bisa terdiam, terpaku dalam kebingungan, siapa sekarang yang harus aku ikuti, meski tidak pernah sedikitpun keinginan untuk bertahta dalam sebuah ikatan yang bisa menyakiti orang.

Aku tidak berencana untuk memiliki rasa dan terjebak dalam kesakitan. Tempatmu begitu sempurna untuk dikotori oleh tindakan murahan yang merugikan, tempatmu bukan lapak dagangan obralan, yang selalu menawarkan senyuman untuk menarik perhatian orang, tempatmu bukan rumah makan yang bertugas untuk melayani pelanggan.

Meski tidak percaya dengan kenyataan, tetapi inilah akhir yang disuguhkan, kenyataan memilukan yang sesaat mengoyak perasaan, menguras air mata kepedihan, kenapa aku begitu lalai, kenapa aku begitu lengah untuk membuka diri dan mengikuti alur cerita ini.

Trauma yang kedua kalinya, kini ketakutan, rasa minder, tidak percaya diri kembali hadir, aku begitu malu memandang dunia ini, aku begitu takut untuk kembali berjalan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ayo bu Ima,, semangat kembali ^_^

31 May
Balas

Siappppp sissss....

12 Jun



search

New Post