GALABAH
Karya : I Made Wardita
(1)
candra rayup tak terhitung
sketsa formula tak terbendung
pagi siang malam hanya mendung
imun pelipur lara kian menggunung
topeng-topeng bangga naik panggung
(2)
untung masih ada: angin, cahya mentari, lentera rembulan, kerlip bintang, gemercik kali, gelora ombak, yang masih jujur
untung masih ada: ilalang, rerumputan, lembah, ngarai, perbukitan, gunung, laut, sawah, ladang yang masih membingkai nurani
untung masih ada: sengeret, cecak, semut, kodok, belut, capung, kokokan, tekukur, petingan, perit, bondol, yang tidak mau memain lakon
(3)
pasti-tidak pasti
tidak pasti-pasti
biarlah tak berhenti
yang penting gerobak merah setia menyapa pagi
melompat jalanan pekat pagi
hujan membatu tak bertepi
(4)
dingin kusisir
geronjol kususur
kubangan kulompati
ranting berguguran kusapu
gas kuhentak
rem kukunci
nol titik pijak
titik perjuangan minus-plus, plus-minus, atas-bawah, bawah-atas
kini telah menggapai ujung tahun
entah sampai kapan
(Wanagiri, Jumat, 9 Oktober 2020)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren puisinya Pak. Salam literasi.
Terima kasih buk
Keren sekali puisinya nak. Bunda suka. Sudah di follow
Terima kasih buk
galabah itu apa ya? salam
galabah... gundah... salam kembali buk
Keren diksinya Pak Made... Sukses Selalu ya..
Terima kasih pak ketut