Mengenang Seminggu Wafatnya Mama
Seperti biasa, ba'da sholat Subuh aku bebasuh piring (Banjar: cuci piring). Hal ini ku lakukan semenjak Mama dinyatakan oleh dokter sakit jantung tahun 2013 ketika hendak pergi haji.
Setiap sebelum bebasuh piring aku mengambil piring, gelas dan peralatan makan lainnya yang telah digunakan. Dan juga mengganti gelas yang akan digunakan Bapak dan Mama. Untuk Bapak gelas kaca dengan tutupnya. Sedangkan Mama gelas plastik. Gelas untuk Bapak ku taruh di atas kulkas. Gelas untuk Mama ku taruh di meja. Pertimbangan pilihan gelas dan letak gelas untuk Mama adalah mengingat kondisi sidin (Banjar: beliau).
Setelah Mama telah tiada sejak seminggu lalu, aku pun masih tetap mengganti gelas. Meskipun aku sadar sebenarnya Mama telah tiada tetapi aku masih menaruh gelas plastik itu di atas meja.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar