Proses berbangsa dan bernegara dan politik identitas
KEWARGANEGARAAN
PROSES BERBANGSA DAN BERNEGARA SERTA POLITIK IDENTITAS
DOSEN PEMATERI : MAVIANTI,SPDI,MA
KELOMPOK 2
IMAM MUTTAQIN (1901020260)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
FAKULTAS AGAMA ISLAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang masalah
Berbangsa dan bernegara berasal dari kata bangsa dan negara, secara luas dapat diartikan, bangsa adalah kumpulan dari banyaknya orang yang mempunyai persamaan tujuan, asal, adat istiadat, bahasa dan sejarah jadi kesimpulan dari bangsa adalah sekelompok manusia yang mempunyai kepentingan yang sama dan menyatakan dirinya sebagai satu bangsa. Secara etimologi, negara berasal dari kata belanda staat, atau inggris state, yang berasal dari bahasa latin yang berarti status yang berarti “menempatkan dalam keadaan berdiri” jadi negara adalah sekelompok manusia yang bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu dengan mengakui adanya pemerintahan yang mengurus tata tertib melalui hukum yang mengikat masyarakat dengan kekuasaan untuk memaksa bagi ketertiban sosial. Sama hal nya dengan politik identitas mahasiswa harus paham apa makna dari politik identitas itu sendiri karena dari dua hal yang telah disebutkan diatas yaitu mengenai proser berbangsa dan bernegara serta politik identitas itu sendiri merupakan bagian dari identitas suatu bangsa. Identitas bukan hanya persoalan sosiso-psikologis namun juga politis. Ada politisasi atau identitas. Identitas yang dalam konteks kebangsaan seharusnya digunakan untuk merangkum kebhinekaan bangsa ini, namun justru mulai tampak penguatan identitas-identitas sektarian baik dalam agama, suku, derah dan lain-lain.
Rumusan masalah
1. Apa saja faktor yang menjadi identitas proses berbangsa dan bernegara?
2. Apa saja faktor penting pembentukan suatu bangsa?
3. Bagaimana proses peristiwa berbangsa?
4. Bagaimana proses peristiwa bernegara?
Tujuan masalah
1. Untuk mengetahui proses berbangsa dan bernegara.
2. Untuk mengetahui identitas politik Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
Proses berbangsa dan bernegara.
Bangsa adalah suatu masyarakat dalam suatu daerah yang sama dan mereka tunduk kepada kedaulatan negaranya sebagai suatu kekuasaan tertinggi keluar dan kedalam. Negara adalah organisasi kekuasaan dari persekutuan hidup manusia. Terjadinya negara-bangsa Indonesia merupakan proses atau rangkaian tahap-tahap yang berkesinambungan.
a. Proses terbentuknya negara-bangsa Indonesia secara teoritis dilukiskan sebagaimana dalam keempat alinea Pembukaan UUD 1945, sebagai berikut:
1. Terjadinya negara tidak sekedar dimulai dari proklamasi tetapi adanya pengakuan akan hak setiap bangsa untuk memerdekakan dirinya. Bangsa Indonesia memiliki tekad kuat untuk menghapus segala penindasan dan penjajahan suatu bangsa atas bangsa yang lain. Inilah sumber motifasi perjuangan. (alinea I pembukaan UUD 1945).
2. Adanya perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan dan menghasilkan proklamasi. Jadi dengan proklamasi tidaklah selesai kita bernegara . Negara yang kita cita-citakan adalah menuju pada keadaan yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. (alinea II pembukaan UUD 1945)/
3. Terjadinya bangsa Indonesia adalah kehendak seluruh bangsa Indonesia. Disamping itu adalah kehendak dan atas rahmat Allah Yang Maha Kuasa. Ini membuktikan bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius dan mengakui adanya motivasi spiritual. (alinea III pembukaan UUD 1945).
b. Proses berbangsa dan bernegara juga dapat dilihat dari berbagai rangkaian peristiwa:
a) Peristiwa proses berbangsa
1. proses berbangsa pada dasarnya dapat dilihat dari rangkaian peristiwa berikut:
1) Peristiwa kedukan bukit. Prasasti ini berbahasa melayu kuno dan berhuruf pallawa, bertuliskan “marvuat vanua siddayatra subhiksa”, yang artinya kurang lebih adalah menbentuk negara sriwijaya yang jaya, adil, makmur, sejahtera dan sentausa. Prasasti ini berada di bukit siguntang dekat palembang yang bertarikh syaka 605 atau 683 masehi.
2) Kerajaan majapahit (1293-1525). Kalau sriwijaya sistem pemerintahannya dikenal dengan sistem ke-datu-an, maka majapahit dikenal dengan sistem keprabuan. Kerajaan ini berpusat di Jawa Timur dibawah pimpinan dinasti Rajasa, dan raja yang paling terkenanl adalah Brawijaya. Majapahit mencapai keemasan pada pemerintahan Raja Hayam Wuruk dengan Mahapatih Gadjah Mada yang terkenal dengan sumpah palapa.
3) Berdirinya oraganisasi massa bernama Budi Utomo oleh Sutomo pada tanggal 20 Mei 1908 yang menjadi pelopor berdirinya oraganisasi-oraganisasi pergerakan nasional lain dibelakang hari. Dibelakang Sutomo ada dr. Wahidin Sudirohusodo yang selalu mebangkitkan motivasi dan kesadaran berbangsa terutama kepada para mahasiswa STOVIA (School Tot Opleiding Van Indische Artsen).
4) Sumpah pemuda yang diikrarkan oleh para pemuda pelopor persatuan bangsa Indonesia dalam Kongres Pemuda di Jakarta pada 28 Oktober 1928. Ikrar tersebut berbunyi:
1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia.
2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertanah air yang satu, Tumpah Darah Indonesia.
3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.
2. Faktor penting pembentukan suatu bangsa:
1) Adanya keinginan bersama untuk merdeka dan lepas dari penjajah
2) Adanya kesatuan wilayah dan tempat tinggal
3) Adanya cita-cita bersama untuk mencapai kemakmuran
b) Peristiwa proses bernegara
Pemerintah Jepang berjanji akan memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia pada tanggal 24 Agustus 1945. Janji itu diampaikan oleh Perdana menteri Jepang Jenderal Kunaiki Koisu (penggangti Perdana Menteri Tojo) dalam Sidang Teikuku Gikoi (Parlemen Jepang). Realisasi dari janji itu maka dibentuklah BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada 29 April 1945 dan dilantik pada 28 Mei 1945 peristiwa ini yang menjadi tonggak awal proses Indonesia menjadi Negara.
c) Faktor yang menjadi identitas proses berbangsa dan bernegara yaitu:
1) Primordial
2) Sakral
3) Tokoh
4) Bhineka Tunggal Ika
5) Sejarah
6) Perkembangan Ekonomi
7) Kelembagaan
Politik Identitas
Politik identitas merupakan konsep baru dalam kajian ilmu politik. Politik identitas adalah nama lain dari biopolitik dan politik perbedaan. Biopolitik mendasarkan diri pada perbedaan-perbedaan yang timbul dari perbedaan tubuh.
Ada 3 pendekatan pembentukan identitas, yaitu:
1. Primodialisme. Identitas diperoleh secara alamiah, turun temurun.
2. Konstruktivisme. Identitas sebagai sesuatu yang dibentuk dan hasil dari proses sosial yang kompleks. Identitas dapat terbentuk melalui ikatan ikatan kultural dalam masyarakat.
3. Instrumentalisme. Identitas merupakan sesuatu yang dikonstruksikan untuk kepentingan elit dan lebih menekankan pada aspek kekuasaan (Widayanti, 2009: 14-15).
Politik identitas bisa dikatakan terjadi di setiap kelompok atau komunitas, salah satunya yang terjadi dalam serial film Upin dan Ipin. Masing-masing individu yang memiliki identitas pribadi yang berbeda dari suku, etnis dan agama telah bergabung menjadi satu komunitas yang memiliki identitas kolektif. Walaupun mereka memiliki identitas kolektif sebagai warga negara Malaysia yang sah, tidak bisa dipungkiri bahwa mereka tetap memiliki ego untuk memperjuangkan identitas pribadinya. Disinilah terjadi persaingan antar individu dalam suatu komunitas yang ada dalam film Upin dan Ipin ini. Hal ini disebut sebagai politik identitas.
B. Multikulturalisme
Masyarakat mengenal kata multikulturalisme sebagai sesuatu yang beraneka ragam. Terdapat tiga pengertian tentang multikulturalisme menurut Liliweri, yaitu :
Multikulturalisme adalah konsep yang menjelaskan dua perbedaan dengan makna yang saling berkaitan. Pertama, multikulturalisme sebagai kondisi kemajemukan kebudayaan atau pluralisme budaya dari suatu masyarakat. Kondisi ini diasumsikan dapat membentuk sikap toleransi. Kedua, multikulturalisme merupakan seperangkat kebijakan pemerintah pusat yang dirancang sedemikian rupa agar seluruh masyarakat dapat memberikan perhatian kepada kebudayaan dari semua kelompok etnik atau suku bangsa.
Sebagian besar negara, multikulturalisme merupakan konsep sosial yang diintroduksi ke dalam pemerintahan agar pemerintah dapat menjadikannya sebagai kebijakan pemerintah.
Pendidikan multikulturalisme (multicultural education). Multikulturalisme merupakan strategi pendidikan yang memanfaatkan keragaman latar belakang kebudayaan dari peserta didik sebagai salah satu kekuatan untuk membentuk sikap multikultural.
KESIMPULAN
Dalam upaya untuk memahami proses berbangsa dan bernegara, merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan kehidupan masyarakat Indonesia. Kesadaran terhadap sejarah menjadi penting ketika suatu masyarakat mulai menyadari bagaimana posisinya sekarang dan seperti apa jati diri atau identitasnya.
DAFTAR PUSTAKA
05, l. m. (2017). Proses berbangsa dan bernegara. Retrieved from blogspot.
94, l. (2013, 11 15). pendidikan kewarganegaraan dalam proses berbangsa dan bernegara. Retrieved from wordpress.com.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Dahsyat tulisannya, salam Literasi