Imam Nurimbawan

Cintai Proses......

Selengkapnya
Navigasi Web

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 3.1

Salam dan Bahagia bapak ibu guru hebat. Kembali lagi saya menuliskan Jurnal Refleksi Dwi-Mingguan Setelah mengikuti pembelajaran pada modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin, saya akan membagikan pengalaman saya selama dua minggu ini dalam mempelajari modul ini sebagai CPG A9. Saya akan menuliskan refleksi dengan menggunakan model 4F atau 4P yaitu Facts (Peristiwa), Filling (Perasaan), Findings (Pembeajaran) dan Future (Penerapan)

1. Facts (Peristiwa)

Pembelajaran Modul 3.1 merupakan kelanjutan dari modul sebelumnya yaitu modul 2. Kegiatan diawali dengan pre-test selanjutnya seperti pada modul-modul sebelumnya Pembelajaran menggunakan alur MERDEKA Mulai dari Diri, Eksplorasi konsep, Ruang kolaborasi, Demonstrasi kontekstual, Elaborasi pemahaman, Koneksi antar materi, dan Aksi nyata.

Tanggal 1 Februari adalah merupakan Kegiatan pertama setelah pretes dilanjutkan dengan materi "Mulai Dari Diri". Pada kegiatan ini, CGP diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan yang terkait dengan Pengambilan Keputusan Dengan nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin. Pertama kami diminta untuk melakukan survey lingkungan dengan dihadirkan satu studi kasus dan kami harus mampu melakukan analisa secara mandiri jika kami menjadi kepala sekolah.

Kemudian memasuki alur kedua yaitu eksplorasi konsep, pada alur Eksplorasi Konsep calon guru penggerak belajar secara mandiri melalui materi-materi yang disajikan dalam forum LMS, calon guru penggerak juga diminta untuk mendalami konsep pengambilan keputusan dengan nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin. Disini kami mempelajari kasus dilema etika dan bujukan moral dan kami mengisi pertanyaan agar kelak kami terbiasa melaksanakan pengambilan keputusan. Kegiaan ekplorasi konsep juga diakhiri dengan forum diskusi dimana kami melakukan analisa terhadap 2 kasus yang ada di LMS.

Pada alur ketiga yaitu Ruang Kolaborasi tanggal 6 Februari 2024. Fasilitator kami yaitu Ibu Erika Ambarita membagi kami kedalam 3 kelompok. Saya bersama 3 rekan saya melakukan diskusi kelompok untuk membahas salah satu kasus terkait kasus dilema etika yang kami sepakati. Pada sesi 2 ruang kolaborasi tanggal 7 Februari 2024 kami mempresentasikan hasil diskusi kelompok terkait kasus dilema etika yang sudah kami bahas pada sesi 1 dan kelompok lain memberikan pertanyaan dan masukan. Selanjutnya hasil diskusi yang sudah dipresentasikan dan sudah diperbaiki kami unggah di LMS CGP sebagai tugas Ruang Kolaborasi.

Pada alur yang keempat yaitu Demonstrasi Kontekstual tanggal 8-9, kami ditugaskan untuk melakukan wawancara kepada 2-3 kepala sekolah mengenai kasus dilema etika yang terjadi disekolah mereka. Saya melakukan wawancara kepada 2 Kepala sekolah salah satunya kepala sekolah saya, Ibu Eni Rohayatun, M.Pd dan Salah satunya lagi adalah kepala SDN Sawit Bapak Ardhian Herda Permana, S.Pd. Tugas ini selanjutnya di unggah pada LMS CGP.

Pada Alur kelima adalah Eloborasi Pemahaman tanggal 12 Februari 2024 diawali dengan membuat pertanyaan. Selanjutnya hari berikutnya tanggal 13 Februari seluruh CGP mengiktui Vicon Elaborasi Pemahaman bersama instruktur yang memberikan pencerahan dalam pengambilan keputusan yang berbasis nilai kebajikan.

Alur yang keenam adalah Koneksi Antar Materi, mengaitkan materi pengambilan keputusan yang berbasis nilai kebajikan sebagai pemimpin dengan materi yang telah dipelajari pada modul-modul sebelumnya.

Alur terakhir dari alur merdeka adalah Aksi Nyata. Pada aksi nyata ini calon guru penggerak diminta untuk mempraktikkan proses pengambilan keputusan, paradigma, prinsip, dan pengujian keputusan di sekolah CGP dan akan mendiskusikan pengalaman dan refleksi dari aksi nyata tersebut bersama pendamping pada saat pendampingan ke-5.

2. Feelings (Perasaan)

Perasaan saya diawal mempelajari modul 3.1 ini sangat senang karena saya merasa bahwa kegiatan pengambilan keputusan merupakan kegiatan yang sering saya lakukan disekolah khususnya dalam menangani permasalahan anak, mengingat karena saya adalah guru bimbingan dan konseling. Saya juga Selain itu saya juga pernah mengalami masalah yang dilema dan harus berbenturan dengan kepentingan lain. Saya membayangkan jika saya menjadi pemimpin, tentu sangat berat dalam mengambil keputusan dalam konteks dilema etika. Dilain sisi saya sangat senang dan bangga dapat mendapat kesempatan mempelajari modul ini karena saya dapat belajar tentang pengambilan keputusan dalam konteks dilema etika dan mempunyai kesempatan mewawancarai 2 kepala sekolah bagaimana beliau berdua mengambil keputusan terkait dengan kasus dilema etika yang ada di sekolah. Dalam wawancara yang saya lakukan terhadap 2 kepala sekolah jawaban mereka hampir sama yaitu selalu berkolaborasi dengan berbagai pihak sebelum memutuskan suatu kasus. Mereka selalu melibatkan pihak-pihak terkait. Selain itu dalam pengambilan keputusan selalu berpihak pada murid.

3. Findings (Pembelajaran)

Pembelajaran yang saya dapatkan dalam modul 3.1 yaitu kita harus mengidentifikasi terlebih dahulu apa permasalahan yang dihadapi apakah termasuk dilema etika atau bujukan moral. jika termasuk dalam dilema etika, maka 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan perlu diterapkan. Hal yang paling penting dalam pengambilan keputusan harus berlandaskan nilai-nilai kebajikan universal, berpihak pada murid dan dapat dipertanggungjawabkan. Serta perlu berkolaborasi dengan berbagai pihak yang terlibat. Hal yang menurut saya di luar dugaan adalah opsi trilema yang memunculkan solusi kreatif dalam pengambilan sebuah keputusan. Perlu diterapkan juga dalam pengambilan keputusan ada prinsip yang mendasari seseorang dalam mengambil keputusan yaitu: (1) Berpikir berbasis akhir (End based thinking), (2) Berpikir berbasis peraturan (Rule based thinking) dan (3) Berpikir berbasis rasa peduli (Care based thinking).

4. Future (Penerapan)

Penerapan kedepannya jika saya menghadapi permasalahan dilema etika ataupun bujukan moral, maka saya akan melakukan tahapan-tahapan pengambilan keputusan sesuai dengan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan dengan lebih lengkap termasuk pengujian dan investigasi opsi trilemma. Cara mengukur efektivitas pengambilan keputusan adalah dengan melakukan pengujian benar-salah, melakukan refleksi atas keputusan yang telah dibuat, serta meminta saran dan masukan dari pihak lain yang terkait dalam pengambilan keputusan agar keputusan yang saya ambil bernilai kebajikan universal, berpihak pada murid.

Salam guru penggerak: tergerak, bergerak dan menggerakkan

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post