Jangan Biarkan Tulisanmu Menyusahkanku

Bagaimanapun bentuk tulisanmu, asal tulisanmu penuh gizi akan dilahap para penikmat. Namun, jangan terburu bangga atau bahkan jumawa ketika tulisan Anda dinikmati banyak pembaca!

Coba renungkan! Belum tentu lo si pembaca merasakan kenikmatan saat harus mengunyah tulisan Anda. Bisa jadi beberapa pembaca harus berdarah-darah untuk bisa menangkap gizi yang Anda sampaikan dalam tulisan. Bukan meragukan gizi tulisan Anda tetapi balutan kata menjadi kalimat yang berakhir dengan paragraf sekarat, itu menyebabkan penikmat harus memutar-mutar otak hingga bisa mendapatkan gizi yang kau tawarkan. Nah, kasihan kan?!

Harus diakui bahwa otak kita ini sangat luar biasa. Memiliki daya interpretasi yang tak terselami. Coba kita buktikan!

INGIN MENULIS

Sebelnarnya malnam ini aku igin menulis. Tampi entah napa belahan ontak bahasaku tumpul tak sepelti bilasanya. Sekelipun begutu, aku beruhasa mencabo menilus. Tetnu dengan perjungan hinga bredarah darah.

Tak megapa seandinya tilusanku malnam ini tak bergina. Bahgan sedainya tak dibanya teman-teman pun alu rela. Pun aku ilas melapukannya. Sebab senjak semula, kalo aku menilus tak belmaksud bergina.

Menilus ya menilus saja. Bungkan supaya telkenal. Bungkan utnuk naik pangkrat. Bungkan pulna utnuk memengaruhi dutnia. Eh tenapi kadang munkin junga sening aku nelis utnuk tujuwan provit. Ya, bangiku si sah sah sanja. La ginama lagi, ada yg nawirin kreja numis dan aku cocok hargana. Kutumis saja apa yg dimauni asal isu tumisan tetap idial dri ontakku. Dan inu disempakati!

Nah, jadilah kandang hamper keblabasan! Satu kata pun terhitung. Berapa rupiah? Mangap, malnam ini kutak jedi menulnis.

Nah, Anda tetap dapat menangkap maknanya bukan? Tetapi jangan karena itu lantas tulisanmu menyusahkanku!

Nah, bagaimana tips agar tulisan kita enak dikunyah dan mengenyangkan dengan girang? Tunggu saja pada Tips Menulis #3. @salam.tabik