Imelda. SE

Anak kedua dari enam bersaudara pasangan H Drs Jaswandi Dt.Mudo dan Hj Yuniar, sekarang mengajar di MTsN 17 Tanah Datar Mata Pelajaran IPS. Berdomisili Di Galog...

Selengkapnya
Navigasi Web
CERBUNG TAK KU TEMUKAN CINTA ITU (Mencari Ayah)  H. 111

CERBUNG TAK KU TEMUKAN CINTA ITU (Mencari Ayah) H. 111

Oleh. Imelda. SE

Setelah ujian akhir sekolah dilaksanakan tak lama kemudian tanda lulus ujian di umumkan dan Alhamdulillah Tito lulus dengan nilai yang tidak begitu jelek. Segala urusan administrasi di jalani sampai akhirnya Tito dan teman-temannya menerima ijazah yang sudah di tunggu-tunggu untuk melanjutkan sekolah ke Sekolah Lanjutan Pertama atau sederajat.

Pada umumnya teman-teman Tito telah berencana kemana dia akan melanjutkan sekolahnya, ada sebuah SLTP terdekat di kampungnya dan mereka pun berencana untuk pergi melamar kesekolah itu. Lain halnya dengan Tito, dia tidak minat melanjutkan sekolah di SLTP dekat kampungnya, “Tito mau melanjutkan sekolah dimana” tanya nenek kepada Tito yang hanya diam saja dari kemaren dan sepertinya sedang memikirkan sesuatu. Tito menatap nenek dan kakek yang berada di sampingnya “Tito mau sekolah di Ranah Minang saja nek, di tempat ayah”, Kata Tito sambil menatap jauh kedepan, “Tito ingin bersama ayah nek”, kata Tito menambahkan.

Nenek dan Kakek terkejut mendengarkan pernyataan cucunya, “apakah Tito ingin meninggalkan kakek dan nenek disini” kata Kakek sambil melihat kepada Tito. “Tito jangan tinggalkan kami cu” kata nenek menambahkan dengan wajah sedih dan mendekati Tito. “Nek Tito rindu kepada ayah, disini Tito tidak punya ibu dan ayah, mungkin di sana Tito bisa mendapatkan kasih sayang itu nek” Kata Tito menyakinkan neneknya dan berharap akan menemukan sebuah keluarga yang bahagia dan mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya.

Sekuat apapun nenek dan kakek menahan Tito untuk tinggal bersamanya, sekuat itu pula keinginan Tito untuk pergi dari pulau Jawa dan mau berangkat keranah minang untuk mencari ayah tercinta. Keinginan itu semakin kuat dengan bayangan-banyangan di benaknya akan kasih sayang ayah serta ibu tiri yang dia harapkan dapat menerima dia dan sayang kepadanya.

Dengan keniginan yang begitu kuat, kakek dan nenek tidak bisa menahan keinginan cucunya itu, dengan berat hati Tito dilepas keranah minang, dinaikkan ke atas Bus dan dititpkan ke sopir serta stokar supaya mereka bisa menjaga Tito yang masih kecil berangkat sendiri ke ranah minah. Di lepaslah dengan air mata Tito kecil berangkat oleh kakek dan neneknya. Lalu di teleponlah ayah Tito supaya dia bisa menjemput Tito keterminal.

Galogandang, 14 September 2020.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post