Imeldayati

Salah satu staf di Direktorat PGTK PAUD dan Dikmas, Kemendikbud Jakarta. ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Kardus Hijau

"Kardus Hijau"

"Apa ini kata suamiku", ketika aku kirim sebuah gambar ke ponselnya. Sebuah kardus hijau yang sudah rapi dengan balutan lakban. Waktu itu aku berada di Kab. Boalemo sedang melakukan pemantauan diklat dasar bagi guru PAUD di daerah 3T, dan hari itu hari terakhirku berada di sana. Ternyata aku sudah di pesankan buah tangan oleh panitia. Dalam bathinku apa yaa.

Kab. Boalemo dikelilingi laut, namun hasil laut yang paling bagus di Kab Pahuwato yang juga termasuk daerah 3T dan juga daerah pemekaran dari Kab. Boalemo. "Apa mungkin hasil laut" pikirku.

"Ini bu sedikit oleh-oleh dari kami udang yang besar-besar dari Pahuwato" kata panitia. "Ini pasti Lobster dan harganya tentu mahal" pikirku. Aku jadi khawatir bawanya, "apakah ini gratifikasi?. Karena sudah di ingatkan oleh pimpinan ketika rapat persiapan monev, untuk tidak menerima gratifikasi dari daerah tempat yang kami pantau. Berkali-kali saya menolak untuk tidak menerimanya, namun mereka tetap memberikannya, dan malah mereka mengantarku ke bandara. Dalam perjalanan menuju bandara, kardus hijau itu diletakkan di bagasi mobil. Perjalanan yang cukup lama menuju bandara, es yang ada dalam kardus itu mulai meleleh sedikit demi sedikit.

Ketika cek in di pesawat Batik Air, petugas nya mulai curiga. "Isi nya apa bu" kata mereka. Aku hanya jawab makanan titipan dari teman. "Mohon maaf bu kami cek dulu di X-tray, kalau isinya makanan basah dan ada airnya tidak bisa dibawa oleh penerbangan Batik Air" oh ya silahkan jawabku. Berharap semoga lobsternya bisa di bawa. Aku tunggu petugasnya dengan sedikit gelisah dan harap-harap cemas.

"Sekali lagi mohon maaf bu, kardus hijau ini tidak bisa di bawa karena isinya udang yang ada es nya dan kalau pesawat lain bisa" kata petugas cek in. Saat itu aku hanya bisa pasrah, ya sudah apa boleh buat. Aku coba menghubungi bu Asmin memberi tahu kalau kardus hijaunya tidak bisa di bawa dengan penerbangan Batik Air, dan minta tolong mereka ambil ke bandara. Dengan rasa kecewa bu Asmin memesan padaku untuk tidak pernah naik Batik Air lagi.

Rasa penasaran kenapa tidak bisa kardus hijau itu di bawa oleh penerbangan Batik Air, aku coba tanya ke bagian x tray yang juga petugas keamanan. Mereka pun tidak tahu alasannya. Sedikit kecewa dengan kejadian ini. Selama ini aku sangat suka dengan penerbangan Batik Air. Fisilitas dan pelayanan nya sekelas Garuda Airlines. Ada pelayanan tv dengan berbagai hiburannya, walaupun hendsetnya tidak ada, dan bisa beli seharga Rp. 25ribu. Dan juga ada makanan berat kalau perjalanan jauh dan roti serta kue kalau perjalanan jarak dekat. Tapi saat ini karena tidak bisa bawa kardus hijauku terbang bersamaku benar-benar membuat ku kecewa berat dengan Batik Air. Dan kenapa dengan pesawat lain bisa. Sampai detik ini jawab mereka belum bisa kudapatkan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post