Sedih campur bingung, ketika aku dapat kabar kalau simbok akhirnya di rawat juga. Umur simbok memang sudah tua, kurang lebih unurnya sudah menginjak 78 tahun. Selama ini penyakit yang dialaminya pun yang ringan-ringan saja. Paling kerokan saja sudah sembuh.

Diawali dengan si ragilnya yang berulah, pergi meninggalkan anak-anak dan suaminya, dengan alasan sudah tidak betah dengan sifat dan karakter suaminya selama ini.

Walaupun perginya tinggal bersama simbok di kampung, namun simbok sangat sedih kecewa dan marah terhadap sikap yang diputuskan ragilnya.

Setahun sudah simbok ditemani ragilnya, hari-hari simbok selalu menahan kecewa, sedih dan marah, akhirnya ulu hatinya sakit dan mengeras seperti batu, menurut diagnosa dokter tumor, tapi sudah tidak bisa di operasi karena umur simbok yang sudah tidak mendukung.

Sedih rasa nya hati ini, berkali-kali ku bilangin bahwa simbok harus bisa ikhlas dan sabar akan takdir ragilnya. Simbok tidak bisa dan susah sekali bisa memaafkan dengan tulus, keputusan ragilnya.

Aku hanya bisa berdoa, Ya Allah maafkan lah dan ampuni lah jika sikap simbok ku salah, ampuni ya Rabb... Berikan beliau kesabaran atas penyakit yang di deritanya, kuatkan imannya dan menjadi husnul khatimah aamiin.