Nadiman

Humoris, pendiam, gaul , aktif dan humble serta tidak sombong seorang yang ingin berkarya demi mencerdaskan bangsa...

Selengkapnya
Navigasi Web

PERAN GURU TAK TERGANTI DI PUSARAN PANDEMI

Merebaknya penyebaran virus Covid-19 yang menggemparkan dunia, termasuk di negara kita. Seluruh aspek kehidupan terdampak, dan tidak terkecuali dunia pendidikan. Pada puncaknya, hampir seluruh dunia melakukan penutupan sekolah, dan pembelajaran tatap muka beralih ke pembelajaran daring atau PJJ. Bahkan menurut UNESCO, penutupan sekolah secara langsung berdampak pada 1,6 miliar peserta didik dan 63 juta guru di seluruh dunia. Dalam peralihan menjadi pembelajaran daring, guru dihadapkan dengan tantangan baru yang mengharuskan mereka beradaptasi dengan cepat terhadap kondisi yang ada.

Kreativitas, inovasi, kepedulian, pemikiran strategis, dan sikap kepemimpinan para guru ditantang ketika mereka harus secara cepat memodifikasi kurikulum dan mengadaptasi rencana pelaksanan pelajaran (RPP) untuk dapat dilakukan secara daring yang sebelumnya jauh-jauh sudah di desain secara luring. Untuk menciptakan suasana belajar baru yang memastikan sistem pembelajaran tetap berjalan dengan melibatkan setiap peserta didiknya merupakan tanggung jawab besar para guru. Bukan suatu hal mudah untuk dilakukan, terlebih lagi di waktu yang sangat singkat untuk beradaptasi dengan pembelajaran yang mungkin baru bagi peserta didik dan juga bagi gurunya. Rencana pembelajaran yang ada harus dikondiskan dengan keadaan pandemi dan dilaksanakan secara daring.

(gambar di ambil dari https://smknw-wanasaba.sch.id/pendidikan-di-pusaran-corona/)

Belum lagi, hambatan dan kendala dalam pembelajaran daring baik dari peserta didiknya, sarana belajarnya dan mungkin juga dari gurunya itu sendiri. Namun semua bukan penghalang untuk dapat mentransfer knowledge dan juga penanaman karakter peserta didik. Justru pandemi telah memberikan hikmah yang sangat berharga sehingga ketika nanti ada tantangan yang lebih besar lagi, kita sudah siap untuk menghadapinya. Jadi ada atau tidak adanya pandemi peran guru akan tetap sama dan tak bisa tergantikan.

Bahkan dengan adanya pandemi, kita sebagai pendidik telah belajar bahwa nilai utama dari proses pembelajaran adalah interaksi sosial dan tidak dapat digantikan oleh teknologi apapun. Meskipun pembelajaran daring menuntut pendidik untuk memodifikasi pembelajaran dengan platform atau aplikasi daring yang merupakan bagian dari kemajuan teknologi. Melaksanakan kegiatan pembelajaran merupakan tupoksi guru yang utama. Di masa inilah segala kemampuan, kompetensi dan peran guru harus benar-benar ditunjukan demi pembelajaran di masa pandemi ini terus berlangsung.

Salah satu peranan guru adalah melaksanakan pembelajaran yakni menanamkan nilai pendidikan karakter yang menjadi krusial di masa pandemi Covid-19 ini. Adapun karakter yang pendidik tekankan bagi peserta didiknya di masa pandemi ini diantaranya adalah:

1) Kedisplinan, karakter ini yang merujuk pada patuh dan tertibnya peserta didik dalam menaati peraturan baik di sekolah maupun di rumah. Dalam BDR seorang guru terus mendisplinkan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran daring dengan terus memberikan motivasi dan semangat tanpa kenal lelah dan putus asa. Di masa pandemi ini guru selalu mengingatkan agar dispilin untuk melaksanakan pesan ibu agar terhindar dari virus covid-19.

2) Kejujuran, ketika mengerjakan ujian secara daring, keseriusan peserta didik dalam mengerjakan ujian berkurang, bahkan mengundang untuk melakukan kecurangan (nyontek, browsing dsb) karena tanpa pengawasan guru, meskipun orang tua mendampinginya. Tentunya pengawasan guru dan orang tua berbeda. Namun lagi-lagi guru disini di tuntut untuk terus dan terus menamkan kejujuran bagi peserta didiknya.

3) Tanggung Jawab, sistem tatap muka ditujukan untuk melatih peserta didik agar bertanggung jawab terhadap tugasnya. Berbeda ketika sistem daring. Tentu tidak mudah bagi seorang guru untuk mencari jalan keluar atas permasalahan pembelajaran daring ini. Namun, guru tetap dituntut mencari solusi sebagai konsekuensi seorang pendidik.

4) Religius, pandemi memberikan pesan kepada kita untuk selalu ingat pada Sang Pencipta, guru harus bisa membelajarkan peserta didiknya agar selalu ingat pada Sang Khaliq bahwa segala yang terjadi adalah atas kehendak-Nya. Nilai-nilai religi tetap ditanamkan kepada peserta didik terutama di masa pandemi dan berdoa agar pandemi ini segera berakhir.

Kebijakan BDR merupakan tantangan bagi guru, dimana guru harus melakukan PJJ dengan tuntutan ada perubahan karakter lebih baik tanpa tamenyentuh peserta didik. Pembelajaran daring di masa pandemi ini memang tidak mudah, perlu ada kerja sama yang baik dari berbagai subjek pendidikan. Pendidikan yang baik bukanlah proses sebatas memberi dan menerima pembelajaran, namun di balik itu ada sikap positif yang harus tumbuh, yaitu karakter yang baik dan santun. Pembelajaran daring akan dirasa tidak menyulitkan apabila direspons dan dihadapi dengan sikap yang tepat. Sehingga tidak salah UNESCO memilih tema peringataan Hari Guru Sedunia 5 Oktober, “Teachers: Leading in crisis, reimagining the future 2020, sebagai bentuk apresiasi perjuangan guru yang sangat luar biasa di tengah pandemi Covid-19.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post