Setiap saat, setiap waktu Keringat basahi tubuh Ini saat yang kutunggu Hari ini kubuktikan

Kuyakin aku 'kan menang Hari ini 'kan dikenang Semua doa kupanjatkan Sejarah kupersembahkan

Lagu dari Via Valen tersebut menggema di Balaikota DKI saat TNGP 2019. Dari lirik lagu itu memberikan suntikan semangat positif kepada peserta. Seluruh peserta dibuat percaya diri bahwa mereka semua adalah pemenang karena bisa hadir di acara yang dahsyat, yaitu Temu Nasional Guru Penulis tahun 2019. Kegiatan yang diselenggarakan oleh MediaGuru yang berlangsung dari 30 November – 1 Desember 2019, dan penulis merupakan salah satu peserta dari kegiatan ini. Lebih kurang 511 penulis seantero nusantara hadir di acara TGPN di Jakarta untuk menjadi seorang the winner (pemenang). Ya seluruh peserta TGPN adalah pemenang karena telah menghasilkan karya yang bisa ditunjukan kepada dunia, bahwa mereka hadir dengan niat ikhlas, biaya sendiri, tanpa pamrih membawa karya masing-masing sebagai bukti bahwa mereka adalah pemenang. Minimal pemenang untuk dirinya sendiri karena telah berfikir out of the box dengan menghasilkan karya.

Tanpa panggilan jiwa dari jiwa seorang the winner tidak mungkin dengan susah payah sampai di Jakarta untuk mengikuti kegiatan ini. Tapi karena peserta memiliki jiwa pemenang maka segala hambatan yang menghadang, segala rintangan yang datang dihempaskan untuk menjadi seorang pemenang. TGPN adalah acaranya para guru pemenang. Karena semuanya telah menghasilkan karya berupa buku. Baik buku solo maupun antologi. Itulah pemenang. Selain pemenang peserta TGPN juga disuguhkan talkshow yang keren dengan narasumber dari peserta sendiri. Ini membuktikan bahwa mediaGuru juga memberikan apresiasi yang luar biasa kepada guru penulis. Mediaguru mampu memberikan stimulus yang luar biasa kepada seluruh peserta TNGP ini. Hati ini bergetar haru dan seakan tidak percaya karena ada dua peserta TNGP yang diberi apresiasi yang sangat luar biasa, mereka berdua diberi reward untuk menjalankan ibadah umrah di tanah suci. Selamat untuk Bundo Yasmi, pegiat literasi sejati dari daerah Sumbar dan Bunda Yuli pegiat literasi dari DKI. Subhanallah.

Dalam acara itu juga di kupas tuntas juga rahasia dan trik menjadikan Buku Best Seller, menghadirkan empat narasumber yang dinilai berhasil menjadikan bukunya Best Seller. Ada empat narasumber yang dihadirkan untuk memberikan trik dan rahasianya menjadikan buku mereka best seller yaitu Ibu Widayati Rose dengan bukunya “Batman Theacher”, pasangan suami-isteri Ibu Linda Juliarti bersama suami, dengan buku best sellernya “Bahagianya PNS Tanpa Riba”, buku yang sudah dibedah dikota Padang dengan peserta seluruh ASN di kota tersebut. Dan satu lagi penulis buku Best Seller dari Jakarta, ibu Yunita penulis buku best seller “Kisahku Inspirasiku”, yang katanya sudah dihubungi oleh salah satu penerbit mayor. Semua narasumber yang dihadirkan memberikan trik, tips dan rahasia bagaimana menjadikan bukunya best seller. Dengan harapan para peserta TNGP MediaGuru bisa menjadikan buku karya mereka menjadi best seller sehingga selain literasi baca-tulis terpenuhi juga akan mendapatkan literasi finansial berupa rupiah.

Harapan besar dari kegiatan TGPN ini adalah seperti apa yang di sampaikan oleh mas Nadiem. “Apa pun perubahan kecil itu, apabila setiap guru melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti bakal bergerak," ungkap Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim, saat pidato pada peringatan Hari Guru Nasional 2019. Mendikbud pun meminta agar para guru menjadi sosok guru penggerak yang berinisiatif melakukan perubahan-perubahan kecil itu serta mengambil tindakan-tindakan tanpa diperintah untuk melakukan yang terbaik bagi muridnya. Apa yang diinginkan oleh mas Menteri sudah dilakukan lebih dulu oleh mediaGuru melalui kegiatan TGPN ini. Semoga peserta TGPN ini menjadi agen-agen penggerak di daerahnya masing-masing sehingga apa yang di inginkan sang menteri dapat terlaksana. Guru penulis adalah guru pemenang sekaligus guru penggerak agar kapal yang bernama Indonesia juga dapat bergerak menuju dermaga kebahagiaan.

Tentang Penulis

Nadiman, S.Pd.

Lahir di Brebes, 20 April 1981. Penulis Pemula yang berprofesi sebagai guru di SDN Karangasem 08 Kab. Batang alumni sagusabu Batang 3. Buku perdanaya antologi Selamat Datang Mas Nadiem (2019), dan buku solonya autoinspirasi sang pendidik Milenial (2019)