Imron, M.Pd

Guru SMAN 1 Lasem dan founder SMK Cendekia Lasem. Saat ini sudah selesai menulis 3 buah buku. Satu buku dengan Judul Literasi dan Sekolah Penggiran ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Aliran Ontologi dalam Pendidikan

a.      Aliran idealisme,

Aliran idealisme menekankan mind (akal)sebagai hal yang lebih dahulu daripada materi. Aliran idealisme mengatakan bahwa akal itulah yang riil.  Idealisme mengandung pengingkaran bahwa duni pada dasarnya adalah sebuah mesin besar dan harus ditafsirkan sebagai materi, mekanisme atau kekuatan saja. Aliran idealis percaya bahwa manifestasi alam yang lebih kemudian dan lebih tinggi adalah lebih penting dalam menunjukkan sifat-sifat prosesnya daripada manifestasi yang lebih dahulu dan lebih rendah. Segala kehidupan dengan semua atributnya harus dikaitkan dengan jiwa, makna dan nilai. Menurut aliran idealisme, pada hakitatnya untuk dapat memberikan penjelasan terhadap kenyataan, diperlukan istilah ‘jiwa’, ‘nilai’, dan ‘makna’, sebagai tambahan tambahan yang mendahului istilah lain seperti ‘alam’, ‘kualitas’, ‘ruang’ dan waktu. Hal ini selarasa dengan akar historis filosofis mengenai aliran idealime yang bersumber pada pemikiran filsuf besar Yunani klasik yakni Plato.

b.      Aliran Rasionalisme

Menurut aliran rasionalisme dijelaskan bahwa sumber kebenaran atau pengetahuan adalah akal.  Kebenaran dapat diperoleh melalui refleksi dasar dengan menggunakan hubungan. Informasi tentang objek indera hanya dapat digunakan untuk merangsang pikiran untuk menemukan kebenaran. Sehingga, indera digunakan untuk pengumpulan data. Padahal pengetahuan indera dapat menyesatkan.

c.       Aliran empirisme

Aliran empirisme menjelaskan bahwa sumber kebenaran adalah pengalaman indrawi. Kepastian atau kebenaran mutlak (dunia ide) tidak dapat dijamin. Sehingga, tidak masuk akal untuk mencari pengetahuan yang absolut dan universal (dunia ide). Pengalaman indrawi bersifat memberdayakan dan dapat diandalkan untuk menemukan kebenaran atau pengetahuan. Pada dasarnya, alam itu baik. Dengan memahami keteraturan yang terjadi, seseorang dapat memprediksi peluang yang akan terjadi di masa depan.

d.      Aliran materialisme atau naturalisme

Saat membahas aliran materialisme pastinya tidak lepas dari sosok Demokritus. Menurut Demokritus, segala sesuatu berasal dari materi atau lebih tepatnya tersusun dari alam-alam yang tidak dapat dibagi-bagi lagi  secara fisik, namun bukan secara geometris. Aliran ini tidak mengakui kebenaran yang berasal dari dunia idea/ruh/spiritual. Seorang materialis sebagai filsuf tidak dapat menambah bahan keterangan apa pun terhadap penjelasan yang diberikan oleh ilmuwan. Kaum materialis berpendirian bahwa para filsuf tidak dapat menambah, dalam artian memperbaiki pengertian mengenai materi yang bersifat deskriptif yang diberikan oleh ilmuwan yang sedang bekerja pada masa hidupnya.

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post