Pendampingan Individu 2 hari keempat ini menyambangi salah satu guru hebat di SMPN 1 Lasem yang sudah senior. Saat kembali ke SMPN 1 Lasem, ibarat nostalgia 20 tahun lalu saat masih awal menjadi Guru Tidak Tetap (GTT) di SMPN 1 Lasem Rembang. Penulis berangkat dari SMAN 1 Lasem sekitar pukul 12.15 WIB dan 10 menit kemudian sampai di SMPN 1 Lasem. Setelah memeriksa berkas-berkas atau dokumen yang dibutuhkan, kegiatan dilanjutkan sharing dengan calon Guru Penggerak (CGP) di sekolah ini, yakni Ibu Eliya Shofia. Beliau adalah salah satu dari 3 CGP yang berasal dari SMPN 1 Lasem. 

Dari diskusi dengan CGP di sekolah tersebut didapatkan simpulan bahwa dari pelatihan secara daring sudah dapat diimplementasikan dan terjadi perubahan yang positif terhadap siswa. Siswa sangat senang dengan perubahan pembelajaran dengan menggali potensi sesuai dengan kebutuhan anak. Dari kondisi ini, CGP merasa senang karena anak lebih semangat belajar di kelas. Harapannya, pembelajaran selanjutnya lebih baik dan lebih menyenangkan. Diskusi berlanjut terkait komunitas praktisi, CGP jauh sebelum ada konsep Merdeka Belajar sudah menerapkan komunitas praktisi dengan membentuk MGMP di sekolahnya. Selanjutnya, setelah ada PGP dilanjutkan dengan MGMP rumpun mata pelajaran. Hal ini dilakukan, agar lebih optimal dan lebih hidup dalam diskusi untuk sharing masalah beserta silusinya.

Kegiatan selanjutnya adalah diskusi tentang visi dan prakarsa perubahan sekolah bersama Kepala Sekolah, perwakilan Tata Usaha dan 2 (dua) orang guru. Hal ini dilakukan agar diskusi lebih fokus dan maksimal. Tema diskusi kali ini adalah : mendiskusikan cita-cita/visi warga sekolah terhadap murid di masa yang  akan datang". Diskusi dimoderatori oleh Pengajar Praktik dan CGP sebagai pemandunya. Peserta diskusi diajak diskusi merumuskan kalimat rumpang (kalimat pendek) terkait dengan siswa-siswi yang diimpikan, kepercayaan siswa, kegiatan yang diutamakan, menyadari kekurangan siswa, keyakinan warga di sekolah dan memahami kondisi sekolah.

Pendampingan individu 2 dikhususkan, agar dapat membantu Calon Guru Penggerak untuk: mengartikulasikan Profil Pelajar Pancasila dalam kalimat visi, merumuskan kalimat visi yang menggerakkan hati dan kolaborasi, menentukan prakarsa perubahan yang menantang, bermakna, kontekstual, dan relevan. Disamping itu, agar dapat memahami bahwa prakarsa perubahan adalah bagian dari upaya untuk mencapai visi yang telah dirumuskan, membuat rencana prakarsa perubahan di tempat di mana mereka berkarya, menggunakan paradigma dan model inkuiri apresiatif, menjalankan rencana prakarsa perubahan di tempat di mana mereka berkarya, menggunakan paradigma dan model inkuiri apresiatif.

Dalam diskusi visi dan prakarsa perubahan sekolah yang dipandu oleh CGP, setiap peserta menuliskan kalimat rumpang dan membacakannya pada saat itu juga. Setelah semua peserta menyampaikan pendapat didapatkan beberapa  kata kunci, yaitu : karakter, mandiri, bernalar kritis dan peduli lingkungan. Adapun visi Ibu Eliya Shofia sebagai calon Guru Penggerak adalah mewujudkan sistem KREMAN (Kreatif dan Mandiri). Sedangkan visi sekolah adalah Terwujudnya sekolah yang berkualitas, berkarakter, kompetitif dan peduli lingkungan. 

Setelah diadakan diskusi bersama, dari yang disampaikan oleh peserta diskusi semua sudah bersinggungan, beririsan dan terintegrasi dalam visi SMPN 1 Lasem. Visi sekolah yang sudah disusun dan ditetapkan, secara umum sudah mengarah ke profil pelajar pancasila. Yaitu Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak mulia,  mandiri, bernalar kritis, kreatif, bergotong royong dan berkebhinekaan global. Dari irisan visi CGP, diskusi visi dan prakarsa perubahan sekolah dihubungkan dengan visi SMPN 1 Lasem, dapat disimpulkan bahwa visi CGP sudah menunjang visi SMPN 1 Lasem. Sedangkan visi SMPN 1 Lasem sudah mengarah kepada Profil Pelajar Pancasila,