Imron, M.Pd

Guru SMAN 1 Lasem dan founder SMK Cendekia Lasem. Saat ini sudah selesai menulis 3 buah buku. Satu buku dengan Judul Literasi dan Sekolah Penggiran ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Visi Guru Penggerak dalam Perspektif Visi Sekolah menuju Profil Pelajar Pancasila
CGP Angkatan 6 (Ibu Retno Kusumo Dewi) memandu diskusi visi dan prakarsa Perubahan

Visi Guru Penggerak dalam Perspektif Visi Sekolah menuju Profil Pelajar Pancasila

Setelah lima hari melakukan pendampingan individu 2 ke berbagai sekolah, dari SD, SLB, SMP dan selanjutnya di SMK. Banyak impian yang bisa diintegrasikan dalam suatu visi dari berbagai guru pada suatu sekolah sejatinya sangat cocok untuk menjadi diskursus untuk menelaah visi yang sudah ditetapkan pada suatu sekalah.

Hari ini berpeluang bergabung dalam diskusi pada dua sekolah berbeda. Pagi hari berkesempatan kembali ke SDN Karangturi Lasem, untuk diskusi yang dipandu oleh Dhina Widiati (CGP Angkatan 6) tentang visi dan prakarsa perubahan di sekolah bersama 5 guru. Masing-masing guru menyampaikan kalimat tumpang. rabu minggu lalu hanya pendampingan individu tanpa diskusi dengan guru dikarenakan gurunya sedang menjadi suporter Lomba Bola Volley se-Kecamatan Lasem dalam rangka Hari Guru dan Hari PGRI. Diskusi tersebut sangat gayeng, karena sebagian gurum yang mengajar ada yang pernah menjadi penulis didik di SMAN 1 Lasem. Selanjutnya bu Dhina Widiati selaku CGP menyimpulkan hasil diskusi untuk dijadikan bahan lokakarya 2 sekaligus menarik benang merah visi sekolah dan profil pelajar Pancasila.

Selanjutnya agak siang pindah lokasi ke SMPN 1 Lasem. Minggu ini kedua kali penulis kembali ke SMPN 1 Lasem. Senin kemarin mendampingi dan mengikuti diskusi prakarsa perubahan untuk mewujudkan visi bersama dengan CGP Ibu Eliya Shofia. Liputan dan ulasan hari Senin lalu bisa diakses di sini :

https://www.gurusiana.id/read/imronwijaya/article/visi-dan-prakarsa-perubahan-lingkungan-sekolah-2948463

Hari Rabu ini mendampingi CGP hebat lainnya dari SMPN 1 Lasem yakni Ibu Retno Kusumo Dewi. Sehari-hari yang bersangkutan mengajar Bahasa Inggris. Selama ini, penulis memantau beliau juga aktif dan selalu mengikuti berbagai kegiatan peningkatan kompetensi. Baik yang dilaksanakan oleh Dindikpora maupun kegiatan yang sering penulis koordinir. Berbagai karya dan buku sudah Ibu Retno Kusumo Dewi terbitkan. Berbagai penghargaan juga sudah sering diperoleh. Kedua CGP dari SMPN 1 Lasem memang benar-benar salah dua dari guru hebat yang ada di SMPN 1 Lasem. Tidak salah apabila berdua lolos menjadi CGP yang mengikuti pendidikan selama 6 bulan ini. Berbagai keluh kesah terkait kegiatan CGP sudah sering disampaikan kepada penulis yang menjadi Pengajar Praktik-nya.

Dalam diskusi Visi dan Prakarsa Perubahan kali ini berbeda dari diskusi di sekolah lain yang penulis dampingi. Kali ini, masing-masing peserta diberi lembaran yang berisi kalimat rumpang dan saat itu juga peserta secara bergantian diminta menyampaikan terkait murid yang diimpikan, yang dipercaya pada murid, yang paling utama dilakukan di sekolah, keberadaan murid di sekolah, keyakinan guru di sekolah dan yang dipahami guru di sekolah ini. Dari pendapat yang disampaikan oleh semua peserta diskusi secara umum, semuanya sudah mengarah, beririsan dan bersinggungan terhadap visi yang yang sudah ditetapkan oleh sekolah. Saat ditarik benang merah dengan profil pelajar Pancasila yakni : beriaman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia, Mandiri, Bernalar Kritis, kreatif, bergotong royong dan berkebhinekaan global.

Dari hasil diskusi pada SDN Karangturi dan SMPN 1 Lasem, secara tersirat semua yang sudah dilakukan oleh sekolah dalam mewujudkan visi tersebut sudah mengarah profil pelajar pancasil. Seharusnya, kita tidak latah adanya Profil Pelajar Pancasila. Mata Pelajaran Pancasila atau PPKN sudah diberikan pada setiap jenjang jauh sebelum adanya program Merdeka Belajar. Program Merdeka Belajar ada dikarenakan, kegiatan pembelajaran selama ini masih diselimuti oleh berbagai aturan dan administrasi yang harus dilengkapi. Merdeka Belajar sejatinya sudah lama ada di dalam kelas. Hanya saja, semuanya hanya tersirat tanpa tersurat.

Program Guru Penggerak sebagai salah satu episode Merdeka Belajar menjadi terobosan yang seharunya tidak perlu ada, apabila pembelajaran dan pendidikan berjalan sesuai apa yang dicita-citakan oleh Ki Hajar Dewantara. Calon Guru Penggerak dalam mengikuti pendidikan diberikan materi oleh fasilitator dan instruktur secara bertahap. Mulai dari modul 1.1 tentang Filosofi Ki Hajar Dewantara. Masuk modul 1.2 terkait dengan Nilai dan Peran Guru Penggerak. Salah satunya terkait komunitas praktisi. Komunitas Praktisi bisa dalam lingkup kecil atau lingkung besar. Untuk lingkup besar komunitas praktisi bisa dicontohkan organisasi profesi seperti PGRI, IGI, Pergunu dan lain sebagainya. Disamping itu ada MGMP, KKG atau sejenisnya. Dalam lingkup kecil, bisa dibentuk di sekolah GGP dengan melibatkan 2-3 rekan sejawat sebagai tempat sharing dan growing together. Disela-sela mempelajari modul 1.1 dan 1.2, peserta PGP melakukan Lokakarya sebagai tempat untuk sharing dan diskusi dari berbagai sekolah. Selanjutnya CGP mengikuti pembelajaran modul 1.3 terkait dengan visi guru penggerak.

Dalam modul inilah, CGP harus melakukan refleksi mandiri terkait dengan layanan dan lingkungan pembelajaran di masa depan yang akan diberikan kepada muridnya. Dissamping itu, CGP juga diajak merangkai mimpi dengan kata-kata yang jelas sebagai visi sebagai guru Penggerak. Dalam Menyusun rumusan visi guru penggerak, harus menggunakan kata bermakna kuat, spesifik, berorentasi pada masa depan, menekankan potensi yang ada sehingga menggambarkan murid dan sekolah dalam konteks yang sesuai kenyataan yang ada. Sehingga, setiap CGP harus mempunyai visi sendiri-sendiri tanpa melihat dengan visi sekolah yang ada.

Saat CGP sudah mempunyai visi, saat pendampingan inilah CGP harus memandu diskusi terkait visi dan prakarsa perubahan dari peserta diskusi yang terdiri Kepala Sekolah, perwakilan beberapa guru dan perwakilan Tenaga Administrasi. Dari diskusi inilah, impian dan cita-cita bersama beserta visi CGP dihubungkan dengan visi sekolah yang sudah ada. Dari sinilah dapat dilihat adanya keterkaitan dengan profil pelajar Pancasila sebagai tujuan akhir dari program Merdeka Belajar.

Hasil diskusi di sekolah selanjutnya dibawa dalam lokakarya 2 yang diikuti semua CGP di Kabupaten Rembang. Dalam forum lokakarya inilah, didiskusikan tentang visi untuk perubahan lingkungan belajar. Setiap CGP diharuskan memaparkan hasil diskusi di sekolah dilanjutkan umpan balik dari CGP yang lain. Disamping itu, dalam lokakarya ini dibuat rencana penyampaian penerapan disiplin positif dan keyakinan kelas. Sehingga, setelah lokakarya CGP dapat menerapkan di kelas masing-masing termasuk keyakinan kelas dengan memanfaatkan segitiga restitusi. Sehingga, didalam kelas nantinya tidak ada penegakan disiplin dan hukuman bagi murid. Yang ada budaya positif yang dikembangkan dari keyakinan kelas dan kesepakatan kelas yang sudah disusun bersama.

Hal inilah yang melandasi penulis selaku Koordinator PP se-Kabupaten Rembang mengadakan rapat koordinasi persiapan lokakarya setelah PI2 dan diskusi bersama CGP Ibu Retno Kusumo Dewi. Adanya visi CGP dan visi sekolah hendaknya berujung pada terwujudnya Profil Pelajar Pancasila. Semoga..

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post