Lapangan Bukit Helipad adalah tempat landasan helikopter. Tidak hanya sekadar tempat landasan helikopter saja. Lapang Bukit Helipad merupakan destinasi yang dari hari ke hari semakin memesona. Keindahan dan kenyamanannya tak akan bosan mata memandang. Semakin sering berkunjung ke sana semakin rindu. Kalau sudah di sana, hati rasanya tak ingin pulang.  

Saya sering ke sana sejak kecil. Hanya untuk sekadar numpang mandi saat di kebun, membantu ibu bekerja. Kebetulan kebun majikan ibuku berseberangan dengan Lapangan Bukit Helipad.

Saya sering berkemah di sekitar Lapang Bukit Helipad sejak SD sampai SMP. Keadaan alamnya masih berupa hutan dari barat, utara, dan timur waktu itu. Bawahnya hamparan sawah yang begitu indah. Sawah menjadi kebun palawija sekarang. 

Lapangan Bukit Helipad juga digunakan sebagai tempat main game, out bond. Saya bersama teman pramuka pernah naik plyingfox yang dipasang di salah satu pohon melewati beberapa kolam besar yang menjadi Fores Camp sekarang. Selain itu bisa digunakan untuk pertemuan, seperti rapat dan resepsi. Terdapat banyak tempat untuk selfie. Kita bisa selfie sesuka hati di tiap tempat. Apalagi di area bawah (Forest Camp) sudah dibangun rumah-rumah tenda unik dan gazebo yang besar.

Foto di Helipad atas tanggal 28 Agustus 2018

Foto di Helipad bawah tanggal 17 November 2017

Semula ada satu rumah dan beberapa gubuk di bagian utara kolam bawah. Ada tiga bangunan rumah, dan kurang lebih tiga tahun didirikan bangunan baru di sebelah timur helipad. Jadi jumlah bangunan ada empat di sekitar helipad atas. Semua rumahnya antik.

Foto tanggal 10 Februari 2016

Foto tanggal 10 Februari 2016

Rumah sebelah barat dan depan sering disewakan. 

Terdapat barang-barang antik dalam bangunan baru. Seperti bagian badan helikopter, mesin, dan sayapnya. Meja antik dengan tutup kaca, penuh dengan koleksi uang dari berbagai negara. Foto-foto pemiliknya, Bapak Doddy Atmaja (alm) tertata rapi di tembok. Selain di bangunan baru foto-foto beliau saat menjadi pilot, juga foto beliau dengan para tokoh terkemuka termasuk tokok agama tertata di rumah kayu. 

Di bangunan baru tangganya unik penuh dengan hiasan di kanan kirinya. Terdapat lukisan antik dari berbagai pelukis terkenal tertata rapi di ruang bawah sebelah utara dan alat musik tradisional seperti kecapi, gendang, dan goong di sebelah selatan. Antara tempat penyimpanan alat musik dan lukisan disekat dengan hamuk. 

Saya duduk di kursi yang penuh dengan ukiran binatang seperti burung besar dan lainnya. Saya menuruni tangga dan keluar gedung. Terdapat beraneka botol minuman bermerk yang diselipkan ke tembok tertata rapi, fantastik. Pokoknya di gedung yang mirip dengan musium terasa adem. Waktu itu saya tidak bisa selfie di atas helipad karena lapangannya sudah disewa oleh orang luar negeri.

Gedung barat dengan atap yang unik sangat cocok untuk melihat sunset di senja hari.  Rumah depan dengan rumah pohon di sampingnya, kandang ayam, dan kolam di samping kanannya. Antara dapur dan mushala ada gang menuju rumah belakang. Rumah itu dengan perapian di depannya. 

Foto tanggal 6 Juli 2017

Saya dan keluarga sering bersantai di teras kayu sambil mendengarkan musik alam. Kicauan burung dari arah timur, sebelah selatan bangunan yang menyerupai musium ada kolam ikan hias. Selain kolam ada kandang burung laksana di kebun binatang. Taman bunga yang indah di depan gubuk kayu. 

Masih terngiang pesan Bapak Doddy, “Bila mau ke sini harus telpon dulu, biar dibuatkan nasi liwet.”

Foto tanggal 10 September 2017, bersama Bapak Doddy (mengenakan batik) beserta isterinya, Ibu Santi.

Saya bertemu Bibi Nyai, orang kepercayaan Bapak Doddy (alm). Kata Bibi, “Sepeninggalan Bapak, Lapangan Bukit Helipad – Forest Camp dilanjutan oleh Putranya.”

Ayo Refreshing di Lapang Bukit Helipad dan Fores Camp.

Informasi lebih lanjut kunjungi alamat di bawah.

http://www.pineforestcamp.web.id/aktivitas-kegiatan/lapangan-bukit-helipad/

Bio data penulis:

 Inah Enceu. Biasa dipanggil Enceu. Lahir di Bandung, 20 September 1969. Jabatan guru di SDN Cibeunying, desa Cibodas kec. Lembang kab. Bandung Barat prov. Jawa Barat. Email: [email protected]. WA: 089659158369