Inayah Tarmidzi

I am an English Teacher of SMP Muhammadiyah 8 Bandung...

Selengkapnya
Navigasi Web

SECANGKIR TEH MANIS DI KERETA MALAM KAHURIPAN*

*SECANGKIR TEH MANIS DI KERETA MALAM KAHURIPAN*

Written by: Inayah Tarmidzi

Tak sengaja aku meninggalkan secangkir teh manis di meja kecil kereta, terngiang saat baru meminumnya beberapa teguk untuk menemani perjalanan malamku. Terasa aliran hangat di tenggorokkan. Malam itu sangat berbeda dengan malam sebelumnya dimana semua penumpang di gerbong 6 lebih banyak tertidur lelap setelah dua hari menjelajahi Jogjakarta, kota besar yang tetap konsisten dengan “rasa” tradisionalnya. Entah sampai kapan aku bisa melupakan cerita indah di kota itu. Sebenarnya aku sendiri yakin bahwa itu tak mungkin.

Beberapa jam sebelum kereta membawa rombongan guru dan karyawan Muhammadiyah Antapani Primary-Secondary School (MAPSS) dari stasiun, kita sudah diguyur kenikmatan dan rejeki dari langit. Cuaca yang semula cerah, berubah menjadi mendung dan hujan, namun jangan pernah memandang negatif terhadap rencana Tuhan. Dia mengutus Mikail menurunkannya karena ingin membagikan kebahagiaan kepada semua pahlawan tanpa tanda jasa yang telah mengajarkan ayat-ayatnya di muka bumi ini. Setelah lelahnya yang sangat banyak, Tuhanpun tak lupa memberi sedikit kesenangan karena Tuhan tahu bahwa mereka berjuang Lillahi Taala.

Subhanallah, wajah mereka tampak sangat ceria. Menghabiskan waktu di pantai yang biru dan sangat indah, ombak kecil sesekali membasahi kaki mereka yang berjalan diatas pasir putih. Ikan-ikan kecil pun ikut berlarian kesana kemari, namun beberapa terlihat malu-malu dan bersembunyi dibalik karang. Aku tersenyum dan menarik nafas panjang “Maha Suci Engkau ya Allah… ayat-ayatMu sangatlah indah”. Jangan pernah berhenti bersyukur atas segala nikmatNya. Saat terdengar panggilan sholat Jumat, semua bergegas menuju masjid tempat kami bersujud menemuimu, meminta dan mengadu seluruh keluh kesah.

Rangkaian kegiatan kita lalui dengan penuh syukur. Apa rahasia Allah dibalik “beringharjo” yang sudah tutup saat kita kesana? Mungkin Allah ingin membagikan rejeki pada hambanya yang lain. Yah.. berderet souvenir dan oleh-oleh kota Jogja dipajang juga di pusat souvenir Candi Prambanan. Mungkin para pedagang di Prambanan berdoa lebih banyak hingga sebagian dari kita membelanjakan uangnya di Prambanan. Indah sekali cara-Nya membagikan rejeki untuk mereka yang berdoa dan berusaha, Namun sedikit sekali dari manusia yang tahu hal itu. Mereka mungkin kesal dan sedikit menggerutu. Tapi ketahuilah bahwa ada rencana indah dibalik semua kehendak Allah.

Lantas mengapa secangkir teh manis dan hangat itu tertinggal di kereta? Mungkin Allah ingin bahwa keluarga besar MAPSS tetap merasakan kehangatan dan manisnya persaudaraan. Kenapa harus di kereta malam Kahuripan (kehidupan)? Yah….insyaAllah kehangatan dan manisnya ada dalam kehidupan kita. Baik di dunia maupun di akhirat kelak. Amiiin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Bagus sekali. indah sekali...serasa ikut melakukan perjalanan bersamamu.

17 Dec
Balas

Nuhun bu heli..motivatorku.

17 Dec

Hatur nuhun bunda... Saya cuma mencoba melihat sesuatu dari sisi lain. Tp itu muncul setelah beberapa saat merenung. Kalo tulisannya msh hrs bnyk belajar dari guru2 d gurusiana... termasuk ibu @Sri Ayu Sipah.

17 Dec
Balas

Sama-sama Bunda, tulisannya bagus banget. Bu Ayu yang harus belajar banyak dari Bunda Inayah. Selalu ditunggu karya-karya hebat berikutnya.

17 Dec

Catatan perjalalan yang luar biasa, Bunda Inayah. Nikmatnya bisa bepergian bersama siswa, larut mentafakuri ayat-ayat kauniahNya dalam rihlah. Allah tak pernah mengirimkan sesuatu pada umatNya tanpa perhitungan yang sangat cermat, sekalipun hanya tetesan hujan, pastinya Malaikat Mikail takpernah salah dalam jalankan tugasnya. Kereta malam kahuripan, catatan perjalanan indah penuh kenangan. Terimakasih, Bunda Inayah.

17 Dec
Balas

baguss... menulis tuh betul2 mengasah qolbu...

17 Dec
Balas

Thank you bu.. betul biar lbh lembut perasaannya.

17 Dec

Subhanallah tulisan indah dengan untaian kata penuh diksi melangit sarat makna di dalamnya. Tulisan indah yang terangkai, karena dibalut syukur yang tak pernah padam, membuktikan penulisnya seorang eanita salihah yang jalankan hidup sesuai aturan Allah, hingga apapun yang terjadi selalu dipandangnya tak pernah lepas dari skenario-Nya, tentu dengan segala rahman-Nya semua kejadian hanya untuk kebaikan makhluk-Nya, maka mensyukuri apa yang terjadi merupakan keniscayaan, agar kebahagisn selalu didapat. Sukses selalu dan barakallah

18 Dec
Balas

Terimakasih banyak bu... kalimat ibu sangat memotivasi saya untuk menulis lebih baik lagi. Salam untuk keluarga semoga Allah melindungi kita semua. Amiiin.

18 Dec



search

New Post