WEBINAR SASISABU MGI

(Tantangan Gurusiana 60 hari ke-33)

Pagi ini, Sabtu, 3 Oktober 2020 pada pukul 09.00 WIB. Media Guru Indonesia (MGI) menggelar webinar Satu Siswa Satu Buku (Sasisabu). Kegiatan ini berlangsung sekitar satu setengah jam seperti yang dijadwalkan. Kegiatan dapat diikuti melalui zoom meeting bagi para peserta pendaftar dan dapat diikuti pula secara terbuka di youtube. Penggemar kegiatan ini cukup banyak. Peserta zoom meeting sebanyak 300 orang full. Sementara penonton di youtube sekitar 3221 orang.

Kegiatan ini dimulai dengan doa bersama agar kegiatan berjalan lancar. Webinar ini menyiapkan 10 vouceher pelatihan gratis untuk peserta yang dapat menjawab pertanyaan dari panitia. Kak Syaiful dan Kak April memandu acara ini dengan sangat menarik dan inter aktif. Diawali dengan penjelasan dari Kak Syaiful tentang pengertian Sasisabu dan latar belakangnya. Inspirasi awal Sasisabu adalah ketika diadakan pelatihan Satu Guru Satu Buku (sagusabu), ada beberapa anak dari peserta yang ikut pelatihan yang akhirnya dapat melahirkan buku. Karena itu diadakanlah pelatihan khusus untuk siswa yang dimulai pada 30-31 Januari 2018 di MTsN 7 Kediri. Peserta paling muda berusia 5 tahun yaitu Malika. Karya mereka bermacam-macam mulai dari kegemaran, novel, hingga impian dan cita-cita.

Kegiatan ini menghadirkan 3 narasumber yaitu Muhammad Aurel dari Kabupaten Karimun,Nur Azizah dari Papua, dan Malida dari MAN 2 Serang. Ketiganya adalah penulis cilik yang memberikan banyak inspirasi dan decak kagum peserta dalam pemaparannya.

Muhammad Aurel menyampaikan pengalamannya begitu percaya diri dan memukau. Aurel ini awalnya pemalu namun akhirnya kegiatan menulis dapat mengubahnya menjadi percaya diri. Aurel sudah menghasilkan dua buku. Menurutnya, mempunyai buku itu asyik. Penulis cilik ini menyampaikan motonya yaitu “Kita adalah apa yang kita pikirkan”..

Narasumber selanjutnya adalah Nur Azizah, penulis cilik dari Papua. Beliau sekarang duduk di kelas 8 MTs. Awalnya menulis itu sulit. Kondisi itu berubah ketika mengikuti pelatihan Sasisabu secara daring. Penuls cilik ini gemar membaca. Beliau ingin mengangkat berbagai perkembangan di Papua. Bintang tamu ini juga mampu mengombinasikan karyanya dalam bahasa Indonesia dengan bahasa Jepang.

Narasumber cilik selanjutnya bernama Malida yang bersekolah di MAN 2 SERANG. Waktu luangnya digunakan untuk menulis. Penulis cilik ini mempunyai banyak kegiatan di sekolahnya namun selalu meluangkan waktunya untuk menulis. Malida mengikuti pelatihan Sasisabu bersama peserta lain dengan usia yang berbeda. Untuk usia yang di atasnya maka memotivasinya untuk lebih bersemangat melahirkan buku, kepada peserta yang usianya lebih muda darinya, dia kagum dan menambah semangat menulis. Motonya adalah tulisan yang tidak bagus itu tidak ada. Semua tulisan yang ditulis itu bagus. Buku karyanya berjudul “Kalimat Setelah Titik”.

Pada akhir acara, panitia menyiapkan sertifikat virtual sebagai apresiasi dalam mengikuti kegiatan tersebut. Kesan keseluruhan dari kegiatan ini adalah webinar sasisabu sungguh menarik dan memotivasi peserta sehingga akan bertambah banyak penulis cilik yang dapat menulis buku untuk menambah khasanah literasi di Indonesia.

Tangerang, 3 Oktober 2020