Berkah Hujan, Tradisi Tujuh Likur Mancung Bangka Barat Meriah dengan Enam Gerbang Api
Mancung Bangka Barat (01/06/2019). Festival budaya gerbang api atau lebih dikenal 7 likur kembali digelar masyarakat Mancung dalam menyambut hari kemenangan. Sebanyak 6 gerbang api menghiasi jalan di desa ini. Keunikan khas tujuh likur ini memberikan warna tersendiri seiring perkembangan bagi masyarakat Muslim di Bangka.
Usai sholat tarawih warga seputaran wilayah kelapa berbondong dan memadati Desa ini hanya untuk melihat semarak tradisi tahunan tujuh likur. Meski diguyur hujan, dan bentuk gerbang api tujuh likur tak tampak sempurna karena hampir setengah obor padam. Namun moment satu tahun sekali di empat malam terakhir bulan Ramadhan ini tetap diabadikan oleh warga setempat.
Sedikit berbeda dengan tahun 2018 sebanyak 12 gerbang api dengan motif masjid, angsa , hello kitty, dan lainnya. Tahun 1440 Hijriah hanya terdapat enam gerbang. Obor yang dibuat dari botol bekas minuman berisikan minyak tanah dan sumbu api yang khas menjadi salah satu khas rangkaian gerbang api ini. Di setiap rumah warga juga dihiasi dengan obor dari bambu dan lampu hias yang unik.
Rizal Firmansyah salah satu warga desa Kapuk Kecamatan Bakam menyatakan tradisi tujuh likur adalah tradisi unik yang hanya ditemui di negeri laskar pelangi.
"Saya dan keluarga setelah tarawih setiap tahun selalu datang menyaksikan tradisi tujuh likur Mancung" ujar Rizal yang saat di wawancara sedang yang bersama komunitas bahasa daerah Bangka.
Hujan adalah berkah dari Allah. Semoga tahun 1441 Hijriah mendatang tetap memberikan warna yang berbeda. Sejumlah Band Ternama juga ikut memeriahkan tradisi tujuh likur. Beberapa desa setempat juga mengadakan hal serupa sehingga sepanjang jalan di setiap desa di bumi serumpun sebalai ini bak dipenuhi malam penuh bintang.
Desa Bakam kabupaten Bangka juga membuat gerbang api Tujuh Likur. Bagaimana tradisi di daerah Indonesia Lainnya dalam menyambut hari kemenangan?
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
tujuh likur..kalau di tempat saya pitu likur..sama mungkin ya Bund... selamat menyambut kemenangan. Barakallah
Nggh bu, selamat menyambut kemenangan juga nggh bu Marlupi, salam kenal dan salam literasi
Tradisi unik yang memberi warna pada sejarah perkembangan Islam di pulau Bangka. Terima kasih sudah berbagi, Dek. Barakallah ilmu dan ibadah ramadhannya. ❤
Alhamdulillah kak Dian, sama2, Barakallah juga kak Dian Pertiwi. Salam Literasi ❤