Hari ke 241 'Ayo Mengaji...sejak usia dini.
Dari sebuah layar zoom seorang anak mengucapkan salam dengan sangat fasih, sementara beberapa anak yang lain menjawab salam tersebut. Pagi itu suara celotehan anak terus menerus terdengar pada sebuah layar zoom. Seorang ibu guru menenangkan anak-anak dengan menyebutkan kembali tata tertib saat kegiatan zoom. Walaupun pembelajaran jarak jauh, namun banyak perkembangan yang terlihat dari seorang anak.
Anak Usia dini berada dalam usia emas, usia dimana mudah sekali anak menyerap segala stimulus yang diberikan. Ini lah saatnya orang tua memberikan stimulus dengan hal-hal yang tidak bisa dilupakan. Misalnya hafalan doa sehari-hari, atau hafalan surat-surat dalam al-Qur’an. Kemampuan anak dalam menghafal memang harus dibiasakan dari mulai mendengar. Seorang anak yang terbiasa menonton film-film dengan bahasa inggris akan dapat mengingat beberapa kata-kata dengan bahasa inggris, walaupun usianya masih sangat balita (dua tahun). Bagaimana jika kita beri anak stimulus dengan hafalan Al-Qur’an. Memang tidak semua orang tua punya kemampuan untuk mengajarkan hafalan ayat-ayat al-qur’an. Di sini dibutuhkan pengajar yang mempunyai kompetensi dalam membaca Al-Qur’an dengan lafadz yang benar. Jika anak sudah diajarkan dengan lafadz yang benar maka akan terbawa sampai besar.
Saat masih kecil saya masih ingat sekali di kampung-kampung setiap habis sholat magrib anak-anak membawa perlengkapan mengajinya memenuhi mushola-mushola atau masjid-masjid. Belum ada gadget dan televise. Bahkan hanya obor alat penerangan yang digunakan. Pembiasaan ini selalu dilakukan setiap hari. Mengaji Al-Qur’an sejak zaman dulu adalah menjadi budaya dan sebuah adat khas di Indonesia. Belajar mengaji memang sebaiknya ditanamkan dari mulai usia dini, karena di usia dini masih sangat bersih.
Anak-anak mampu memehami dan menirukan secara cepat dan sangat mudah mengajari anak usia dini. Anak usia dini sangat mudah menirukan dengan cepat, karena kemampuannya dalam menyerap sangat baik. Sangat tepat mengajarkan mengaji kepada anak. Zaman sekarang sangat sulit mengajarkan anak usia dini, karena banyak sekali gangguan-ganguan baik berupa gadget, menonton TV juga mungkin bermain game. Perlu kesadaran orang tua untuk menciptakan lingkungan agar pembelajaran dapat dilakukan dengan baik.
Kedisiplinan dan kemauan dari orang tua kepada anak-anak untuk belajar mengaji harus selalu dimotivasi dan dilakukan secara berulang-ulang. Dan mengingatkan serta memberikan pendampingan. Belajar Al-Qur’an di sekolah atau di sebuah tempat mengaji memang sangat efektif. Namun zaman pandemic ini sangat sulit melakukannya.
Dengan berbagai cara, seperti video call atau via zoom ternyata kegiatan mengaji dapat dilakukan, banyak anak-anak yang bisa menyelesaikan hafalan dengan baik, bahkan sudah ada yang hafal 2 juz. Sangat penting bagi anak-anak mengaji untuk masa yang akan datang, karena mengaji adalah sebuah ibadah dimana jika melakukannya akan mendapatkan pahala. Al-Qur’an adalah pedoman hidup umat islam maka dari itu kita sebagai manusia harus mempelajarinya dan memahami isinya.
Apapun metodenya, sangat penting memberikan anak-anak mengenal dan membaca Al-Qur’an. Agar tercipta generasi-generasi Qur’ani. Yang dapat menjaga dan selalu melestarikan Al-Qur’an sebagai pedoman seluruh umat islam diseluruh dunia.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar