Hari ini dimulainya tahun ajaran baru, hari pertama biasanya diwarnai oleh berbagai kesibukan di sekolah, kesibukan guru-guru menyambut murid-murid di depan pagar sekolah, anak-anak yang berdatangan dengan mengenakan seragam yang masih terlihat sangat cemerlang. Bukan hanya tingkat TK, SD, SMP dan SMA semua sibuk menyambut tahun ajaran baru. Persiapan sekolah, juga kelas-kelas sudah dilakukan sebelumnya. Sangat seru setiap tahun moment ini selalu ditunggu.

Tapi sudah 2 tahun kita tidak menyaksikan keceriaan kegiatan hari pertama di sekolah, tidak bisa mengenalkan lingkungan sekitar secara langsung, anak-anak tidak terlihat berebutan ayunan atau perosotan. Semua karena adanya pandemic yang berkepanjangan. Padahal dari pemerintah dan beberapa sekolah sudah siap untuk kegiatan tatap muka, namun sejak awal juni kelihatan virusnya belum hilang malah semakin meninggi,yang menyebabkan pemerintah pusat memberlakukan PPKM darurat. Kita dianjurkan hanya dirumah saja. kegiatan pembelajaran yang sudah disiapkan untuk tatap muka jadi diurungkan sementara. Sekolah-sekolah kembali ke kelas zoom.

Kesan pertama kegiatan pengenalan sekolah terutama untuk anak usia dini memang sangat membutuhkan ektra tenaga. Seorang guru perlu menguasai karakteristik anak, mengetahui gaya belajar anak. Mengenal lingkungan anak. Mengetahui sebaiknya apa sih yang membuat menarik anak usia dini.

Ada tiga tips yang di berikan oleh motivator bapak Aris Ahmad Jaya. Sebainya guru memang harus murah senyum, saat baru pertama membuka kelas zoom sebaiknya guru menyapa anak anak dengan senyuman. Guru juga harus mengapresiasi proses belajar anak bukan hanya hasil akhir, karena proses tersebut sangat penting dibanding dengan hasil akhir. 3 langkah yang di katakan oleh Aris Ahmad Jaya, Jika ingin di senangi murid sebaiknya gunakan langkah-langkah sebagai berikut yang pertama Senyum, sebagai guru sebaiknya kita harus murah senyum dengan pola senyuman yaitu 1 225 dengan arti pertama dari hati, ke 2 2 cm ke kanan dan 2 cm ke kiri, 5 yaitu selama lima detik.

Kedua yaitu sapa, setiap guru hendaklah miurah menyapa anak muridnya, guru sebaiknya senang dengan keberadaan anak-anaknya. Disapa satu persatu dengan senyuman, guru juga harus mengenal bagaimana karakter muridnya. Saat kita masih duduk di bangku SD atau SMP, jika kita disuruh oleh guru membawakan buku dari kantor ke kelas atau dari kelas ke kantor, bukan makin berbunga-bunga hati kita, guru kita mengenal kita. Memang biasanya hanya anak yang paling pintar atau anak yang paling nakal yang dikenal oleh guru. Tapi sebaiknya setiap hari guru menyapa anak-anak dengan sapaan yang membuat anak tersebut semakin tersanjung.

Langkah ketiga adalah memberikan sanjungan, walaupun hanya sedikit, sanjungan seorang guru akan dikenang terus oleh seorang murid. Berikan apresiasi, sanjungan jika anak tersebut melakukan sesuatu yang baik, jadi guru tidak boleh miskin sanjungan. Jika ingin disukai.

Semoga bermanfaat.