Indah Kurniati

Saya Indah kurniati, saya adalah seorang guru TK Al Azhar yang diberikan tambahan tugas sebagai pengawas TK Al Azhar se-Indonesia yang ingin sekali mempunyai ka...

Selengkapnya
Navigasi Web
Hari ke 254 'Terpapar atau Lapar'

Hari ke 254 'Terpapar atau Lapar'

Hari ini ada sebuah rezeki yang tak terduga, memang sih mungkin tidak berarti buat orang lain, tapi buat saya ini sangat berarti. Ada yang memberikan makanan kesenangan saya, padahal saya ingin sekali masak makanan tersebut, tapi belum ada kesempatan untuk membelinya apalagi saat pandemic seperti ini harganya melampaui harga sekilo daging. Itu mungkin yang disebut dengan rezeki tak terduga.

Bicara tentang rezeki, akhir-akhir ini banyak sekali orang-orang yang takut kelaparan, takut gak dapat rezeki. Apalagi saat pandemic seperti ini. Adanya PPKM (Pemberlakuan pembatasan kegiatan Masyarat), seluruh kegiatan kita disarankan untuk dilakukan di rumah. Ada beberapa profesi yang memang harus keluar rumah, jika tidak keluar rumah maka mereka tidak mendapatkan uang. Seperti contoh pengemudi ojek online, para pedagang asongan, para pekerja toko yang dibayar harian. Profesi-profesi ini memang rezekinya di jalan. Jika tidak keluar maka tidak ada uang yang akan dibelikan kebutuhan sehari-hari.

Saya teringat dengan sebuah cerita yang berjudul “terpapar atau lapar?, cerita-cerita tentang beberapa profesi yang ibarat memakan buah simalakama, jika mereka di rumah saja maka tidak ada yang bisa dimakan. Tapi jika mereka keluar bertemu dengan orang banyak, maka yang dikhawatirkan adalah terpapar virus. Banyak rumah sakit sudah tidak bisa menampung pasien yang terpapar covid.

Seorang kawan yang baru sembuh dari covid menceritakan pengalamannya bagaimana di rumah sakit para tenaga kesehatan sudah kewalahan, tidak bisa melayani para pasien, setiap hari ada saja pasien yang meninggal lebih dari satu orang. Bahkan ada ketakutan tersendiri bagaimana dengan dia, apakah akan sembuh dan terbebas dari virus atau tidak tertolong. Sampai-sampai akhirnya drop dan pingsan selama beberapa jam, tidak ada nakes yang menolong, walaupun sudah beberapa kali dibel, itu karena para tenaga kesehatan tadi sibuk dengan banyaknya pasien di rumah sakit. Jadi paling aman memang di rumah saja, namun tidak semua rumah nyaman untuk dihuni, tidak semua rumah nyaman untuk beberapa keluarga. Banyak dari saudara-saudara kita yang memiliki rumah sangat sederhana sekali. Bagaimana akan berkegiatan di rumah jika kondisinya tidak nyaman. Ruang tidur, kamar, dapur dalam satu ruangan. sangat tidak nyaman berkegiatan di rumah, apalagi tidak ada orang yang mengantarkan kebutuhannya jika tidak dicari di jalan. Di rumah lapar, di jalan terpapar sangat setuju dengan pendapat tersebut.

Kembali kita sadari bahwa rezeki sudah diatur oleh Allah, tapi harus berusaha. Ketentuan rezeki itu dari kita berusaha, dari kita bersyukur dan dari sedekah kita. itulah rezeki. Tapi bagaimana mau sedekah jika untuk makan saja susah. Rezeki bukan hanya uang, tingkatan rezeki yang paling tinggi adalah kesehatan, jika kita sehat maka akan mudah kita mencari kebutuhan kita, tapi jika kita sakit maka banyak uang atau makananpun tidak akan berguna.

Memberikan sedekah kepada orang bukan hanya dalam bentuk uang, memberi senyuman, mempermudah urusan orang, menghargai orang lain, menolong orang ataupun mahluk Allah lainnya. Jika kita melakukannya dengan ikhlas maka Allah akan membalasnya dengan pahala yang tidak terduga pula. Dalam Al Qur’an Allah berfirman “Barang siapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada di sangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)Nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu,” (Qs. Ath-Thalaq :2-3). Semoga bermanfaat.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post