Indah Kurniati

Saya Indah kurniati, saya adalah seorang guru TK Al Azhar yang diberikan tambahan tugas sebagai pengawas TK Al Azhar se-Indonesia yang ingin sekali mempunyai ka...

Selengkapnya
Navigasi Web
Hari ke 266 'Laboratorium kehidupan'

Hari ke 266 'Laboratorium kehidupan'

Dalam catatan facebook ada pesan 7 tahun lalu yang pernah saya tulis “kehidupan ini adalah laboratorium, melakukan percobaan bukan tuk MEMBUAT, tapi tuk MENEMUKAN sisi HEBAT kita yang telah Allah berikan. Setiap hari hidup adalah sebuah perjuangan. Episode demi episode selalu ada dalam setiap perjalanan selama masa usia kita. kadang jika episodenya sedang menguras airmata kita sangat lelah, terkadang hampir-hampir tidak kuat lagi menjalani semua ini, namun ada yang selalu membisiki kita, kamu harus kuat, kamu pasti bisa melalui episode ini dengan baik. Saat episode yang melelahkan sering berfikir apakah orang sama dengan kita cobaannya.

Mereka masih menikmati semua dengan kebahagiaannya. Harta yang berlimpah sampai bingung mau dibawa keman harta tersebut akhirnya dibangga-banggakan ke orang lain, dengan berbagai cara ada yang dengan bangganya memamerkan saldo rekeningnya, atau dengan bangganya memamerkan rumahnya, juga mungkin gaya hidupnya yang sangat glamor. Di dalam pemikiran mereka akan hidup selamanya dengan hartanya.

Saat saat melihat sebuah tayangan di medsos dikejauhan ada seorang penjual es keliling, saat itu hujan turun dengan derasnya, dia berfikir tidak akan mungkin esnya dibeli orang, akhirnya dia menepi di sebuah parkiran sebuah mini market, dia membuka mushaf Al-Qur’annya yang sudah sangat lusuh, dia membacanya satu persatu ayat-ayat Al-Qur’an dengan penuh kekhusyuan. Sampai akhirnya hujan reda. Dengan penuh semangat dia kembali melihat dagangannya, tanpa dia ketahui seseorang sedang memperhatikannya dan merekamnya, seketika viral tayangan tersebut. Namun si penjual es tidak mengetahuinya, yang dia lakukan adalah mencoba untuk menenangkan hatinya dengan membaca Al-Qur’an di tengah kegalauan hatinya menunggu huja reda, dan dagangan esnya laku terjual. Jika kita umpakan si penjual es adalah orang yang sudah menemukan sisi hebatnya dalam keimanan kepada Allah, dia mempunyai keyakinan bahwa tiap-tiap orang pasti mempunyai rezeki yang telah Allah berikan asal dia mau berusaha.

Kadang kita selalu melihat orang dalam kacamata yang lebih tinggi dari kita, kita tidak menyadari berapa banyak orang yang pada hari ini memilih untuk berpuasa karena tidak punya makanan, memilih untuk tidur di emperan toko atau di kolong jembatan karena tidak mempunyai tempat tinggal. Tiap-tiap orang dilahirkan pasti mempunyai cita-cita, namun dalam mencapai cita-cita ada yang didapatkan dengan penuh perjuangan, ada juga yang didapatkan dengan instan, tanpa berjuang. Pada saatnya dia jatuh maka dia tidak akan tahu bagaimana cara bangkit daru jatuhnya.

Episode demi episode sudah dijalani sampai usia kita setengah abad, namun masih ada saja cobaan yang datang, kesempurnaan hidup belum juga datang, tapi itulah hidup adalah laboratorium bukan untuk membuat, tapi berjuang akan terlihat sisi hebat kita yang telah Allah berikan. Mari sahabat kita tunjukkan sisi hebat kita dengan tidak lelah dalam menjalankan episode demi episode sampai akhirnya kita menutup episode ini dengan husnul khotimah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post