Dalam minggu ini kami di kantor sibuk menyiapkan ada kegiatan visitasi. Karena akan dilihat makanya semua dokumen dipersiapkan dengan sangat detail, memang kita sangat memerlukan seseorang untuk melihat punggung kita itu yang dikatakan oleh kepala direktorat. Saya sangat setuju, saat kita bekerja terkadang kita terlalu larut dalam kerutinan kerja kita, dan terlalu percaya diri kalau pekerjaan yang kita lakukan adalah sudah sesuai dengan tupoksi (tugas pokok dan fungsi). Namun kita lupa terkadang apa yang kita kerjakan tidak sesuai, data yang mendukung kegiatan kita tidak arsipkan dengan sebaik-baiknya. Pekerjaan yang rutin kadang membuat kita menyepelekan untuk diarsipkan. Kita sebagai manusia harus ada yang mengingatkan, karena pada dasarnya kita adalah mahluk yang tidak sempurna, pengawasan sangatlah perlu dalam penjaminan mutu pada setiap pekerjaan yang kita lakukan. Ingat kita adalah manusia.

Saya masih ingat ada sebuah kata-kata yang sangat bagus “manusia adalah tempatnya lupa, manusia bukanlah malaikat yang tidak punya dosa dan salah tetapi manusia bukanlah setan yang selalu mencari alasan untuk menjadi pengganggu, atau mengajak orang untuk berbuat salah.

Kata-kata tersebut bermakna sangat dalam. Bahwa Allah menciptakan manusia adalah seorang mahluk yang sempurna, namun kita tidak boleh lupa bahwa saat ayah moyang kita Nabi Adam diusir ke dunia karena tergoda rayuan seorang iblis. Selain menggangu Nabi Adam dia juga mencoba menggangu istrinya yaitu Siti hawa, sampai keduanya di turunkan ke dunia. Juga si iblis dengan segala kesombongannya karena dia diciptakan dari api dan Nabi Adam dari tanah maka dia tidak mau bersujud pada Nabi Adam. Ada kesombongan dari iblis oleh sebab itu maka Allah memberikan hukuman dan tempatnya adalah di dalam neraka, tapi Iblis sangatlah licik dia tidak mau sendiri dalam neraka dia akan mengganggu semua anak Adam dan akan menemaninya di dalam neraka.

Tidak ada manusia yang tidak mempunyai kesalahan dan doa. Namun Allah Maha Pengampun, Allah akan mengampuni setiap dosa-dosa kita jika kita mau bertaubat. Dalam Al-Qur’an Allah berfirman “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu, kemudian kamu tidak dapat ditolong lagi (Qs. Az Zumar (38) :53-54).

Dalam berbagai kisah banyak kita temui manusia-manusia sombong, yang tidak mau mengakui kesalahannya, ada juga manusia yang menganggap bahwa dirinya adalah Tuhan, sehingga akan menyesatkan dirinya, contohnya Fir’aun. Kesombongannya sangat melampaui batas, dan sebagai pemimpin dia harus selalu benar, tidak mau dikritik tidak mau mengakui kehebatan orang lain, maka Allah menenggelamkannya dengan seluruh pengikutnya.

Jadi sebagai manusia kita harus berterimakasih jika ada yang melihat punggung kita, berterima kasih karena ada yang mengoreksi pekerjaan kita, kerena kesempurnaan hanyalah milik Allah Swt. Dan kita juga agar memaklumi setiap kesalahan orang lain, memberikannya maaf karena teman kita adalah manusia bukanlah malaikat yang suci dari dosa. Semoga bermanfaat.