Indah Patmawati

Indah Patmawati, Widyaiswara di P4TK PKn dan IPS. Lahir di Madiun, sebuah kota yang penuh sejarah dan terkenal dengan nasi pecelnya. Alamat di Jalan Parianom B4...

Selengkapnya
Navigasi Web

JDNP

"Uhuuiii sumringah banget, ehhh kaos baru ya...keren amat," puji Murtini ketika melihat Salinem senyum-senyum sambil mencoba kaos baru.

"Iya dong," jawabnya singkat sambil mematut-matutkan diri di depan cermin.

Tidak disangkal lagi kalau Salinem masih begitu cantik pakai kaos merah bertuliskan huruf JDNP. Kelihatan masih muda dan wajahnya makin kinclong.

"Lha, ini celana jeans? Kau mau pakai?" tanya Murtini heran. Seingatnya selama ini, belum pernah ia melihat Salinem memakai celana jeans. Salinem selalu berpenampilan feminim, pakai rok panjang, eh sekarang tiba-tiba ini beli celana jeans. Seperti ada yang aneh. Kesambet setan apa lagi nih. Murtini bingung memikirkannya.

"Ada acara apa sih? Kok gak ngajak-ngajak. Mau jalan sehat ya?" desak Murtini penasaran.

"Kok jalan sehat gimana sih?" jawab Salinem sekenanya. Dia sibuk mencoba celana jeansnya.

"Gimana pantas nggak?" tanya Salinem pada Murtini yang sejak tadi penasaran dengan polah sahabatnya itu.

Murtini mengangguk. Benar adanya, meski usia sudah berkepala lima, body Salinem tetap terjaga. Ramping semampai. Jadi, pakai baju apa pun pantas. Apalagi dengan kaos dan jeans biru kusam itu, penampilan Salinem terlihat trendi dan lebih seger. Inges kata orang Lombok.

Tapi kenapa tiba-tiba Salinem mengubah penampilan. Apakah dia punya gebetan brondong, sehingga harus berpenampilan seperti itu.

"Mau ikut CFD untuk hari Minggu ta?" tanya Murtini menebak-nebak. Sebab dari tadi Salinem tidak memberikan jawaban yang memuaskan ketika ditanya.

Salinem menghela nafas, mendengar pertanyaan nyinyir Murtini. Selalu ingin tahu saja ni orang.

"Aku mau ikut joget damai," jawab Salinem.

"Joget damai apaan, sih?" jawab Murtini bingung.

"Dasar ndeso kau ini Mur. Aku sekarang ikut komunitas pendukung OM Pelepah, aku masuk tim jogetnya. Nah, Minggu ini mereka akan manggung di acara hajatannya pak camat. Nih, kami udah beli kaosnya yang baru bertuliskan JDNP, Joget Dangdut New Pelepah," kata Salinem sambil menunjukkan kaosnya.

"Whaaaaattttttt?" pekik Murtini sambil matanya mendelik mulutnya melongo. "kau mau ikutan joget-joget dangdut?"

Tak gintang gintang, tak gintang gintang.

Ji ro lu pat....

Netes teles kebes...

Cendol dawet, cendol cendol dawet limangatusan

Dudu klambi anyar sing neng njero lemariku

nanging bojo anyar sing mbok pamerke neng aku...

Salinem mengikuti lagu yang dinyanyikan biduan New Pelepah sambil joget.

"Lihat Mur, gerakannya gini lho....yuk kamu ikuti di belakangku Yo," kata Salinem sambil memeragakan gerakan yang baru dipelajari.

Murtini tertawa ngakak, sambil melempar Salinem dengan sandal jepitnya yang dipakainya.

"Ediaaannn...!"

"Kesambet demit dangdut dari mana kau ini. Lama-lama nanti tak rukyah lho."

"Ehhh...kadal, kampret,"

Salinem kaget ketika sandal jepit Murtini melayang mengenai bahunya.

Tapi tetap melanjutkan menghafal beberapa gerakan koreo yang dipelajari.

"Lama-lama, kau nanti tak kawinkan dengan Mbah Suro lho, nek tingkahmu aneh-aneh!" teriak Murtini diantara bising lagu dangdut koplo yang dibunyikan Salinem.

Mendadak musik dimatikan, Salinem menghentikan latihan jogetnya.

"Jangan dong, ampuuunn,"

Murtini ngakak. Rasain kau!

---------

#dalam perjalanan panjang Malang-Kebumen.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantul

12 Mar
Balas

Hehehehe

12 Mar



search

New Post