KOTAKU BEKU
Jalan-jalan yang lengang, mengingatkanku pada masa kecil. Tak ada hiruk pikuk selain ketenangan abadi.
Lampu sepanjang jalan bernafas lega, bahkan sedikit jumawa, sebab leluasa menguasai jalan dengan warna warni cahaya.
Tukang parkir lesu di sudut trotoar, sesekali melempar tiang listrik dengan kata menghiba.
Bisakah aku bertahan?
Pedagang kaki lima gulung tikar, memberi ruang pada sunyi kota untuk berpesta. Di belakang layar katanya, besok makan apa?
Jalan-jalan lengang, doa berkumandang. Seperti puluhan tahun silam. Kotaku masih kokoh, meski beku, tapi tak mati
Madiun, 25.3.2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar