Beberapa hari ini kita merasa heran karena sepertinya matahari lebih cepat terbit, ketika kita bangun jam 5 pagi matahari sudah terlihat terang benderang. Mungkin ada beberapa diantara kita merasa heran, apakah ini pertanda semakin dekatnya kiamat?

Hal ini seperti yang dirasakan oleh salah seorang wali murid yang putranya Sekolah Tahfidz dan harus masuk sekolah jam 05.00 pagi.

"Sudah beberapa hari ini saya rasakan, jam 05.00 pagi kok rasanya sudah terang benderang. Padahal bulan- bulan yang lalu ketika saya mengantarkan sekolah jam 05.00 pagi masih gelap dan dingin. Tapi sekarang jam 05.00 seperti jam 07.00 pagi". Ungkap Pak Burhan salah satu warga di Desa Padangan Bojonegoro.

Menurut Mantan Kepala Sub-Bidang Cuaca Ekstrem Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kukuh Ribudianto yang bekerja menjadi Kepala BMKG di Jakarta Tahun 2014, mengatakan saat ini jarak matahari sedang dekat dengan Bumi. Itu sebabnya akhir-akhir ini langit sudah terang sejak pukul 05.00.

Terjadinya gerak semu tahunan matahari. Ketika matahari berada di GBU garis balik utara maka bumi bagian utara lebih banyak terkena sinar matahari sehingga siang hari di belahan utara lebih panjang sedangkan siang hari belahan selatan makin pendek. hal ini berlaku sebaliknya.

Penjelasan singkatnya begini: di bulan Desember, matahari berada di atas Bumi Belahan Selatan (BBS). Ini terbukti dari bayangan benda pada jam 12 siang di tempat tinggalmu pasti mengarah ke utara. Nah, karena matahari sepanjang hari ada di BBS, maka di tempat tinggalmu matahari bersinar lebih dari 12 jam (terbit lebih awal, terbenam lebih akhir). Enam bulan lagi (Juni), keadaan berbalik: matahari ada di BBU (Bumi Belahan Utara), maka di tempat tinggalmu matahari bersinar kurang dari 12 jam (terbit lebih akhir, terbenam lebih awal). Mengapa matahari bisa berubah dari selatan ke utara, bolak-balik begitu? Karena sumbu bumi (yang menembus kedua kutub bumi) TIDAK TEGAK LURUS (tidak 90 derajat) dengan bidang ekliptika (bidang datar yang dibentuk oleh jalur perjalanan bumi mengelilingi matahari). Jika sumbu bumi tegak lurus dengan ekliptika, maka pasti matahari terbit pada jam yang sama setiap hari sepanjang tahun. Kenyataannya, karena sumbu bumi dan ekliptika membentuk sudut 66,5 derajat, maka waktu terbitnya matahari akan bergeser dari hari ke hari sepanjang tahun, membentuk siklus.

Bagi kita yang tinggal di dekat Khathulistiwa, memang perbedaan waktu ini tidak besar. Ini jauh berbeda dengan tempat-tempat yang jauh dari daerah tropis, yang nyata sekali perbedaan lamanya matahari bersinar antara musim panas dan musim dingin. Maka saya sangat menghargai kamu/Anda/Bapak yang bisa mengamati dan mempertanyakan fenomena yang "taken for granted" saja bagi kebanyakan orang. Pertahankan kebiasaan observasi dan sikap kritis Anda dan terus belajar!