Indah Sukawati

Qudrat sebagai Literat. Inilah amanah yang pertama dititipkan Sang Pencipta kepada manusia, agar menjadi mulia dan mampu memimpin dunia. Mari membaca....

Selengkapnya
Navigasi Web
Karakter sebagai Poros Pendidikan

Karakter sebagai Poros Pendidikan

#TG hari ke-85

Mengisi materi Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tentang pendidikan karakter, seperti terhenyak kembali pada kerinduan akan pertemuan dan pembimbingan tiada henti yang dilakukan di sekolah semasa belum ada pandemi Covid-19. Kapankah implementasinya terulang lagi? Sedang saat ini keterbatasan membuat kita terbelenggu pada retorika semata. Ini adalah tantang yang cukup berat untuk kita semua.

Pendidikan karakter merupakan kunci yang sangat penting dalam membentuk pekribadian anak. Hakikat dari tujuan pendidikan itu sendiri sebenarnya adalah membentuk manusia yang cerdas dan tumbuh menjadi insan yang berakhlak terpuji. Lima nilai utama dalam Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yaitu religius, intergritas, gotong royong, mandiri dan nasionalis bukanlah nilai-nilai yang berkembang sendiri -sendiri secara terpisah, melainkan nilai yang berinteraksi satu sama lain yang berkembang secara dinamis dan membentuk keutuhan sebuah pribadi. Dan menjadi tugas kita semua untuk mengembangkan kelima karakter utama itu menjadi sekian banyak karakter terpuji pada anak-anak.

Dalam rangka mempersiapkan generasi emas 2045 Indonesia, konsep PPK ini harus terus digali dan dikembangkan. Penguatan pendidikan karakter yang dilakukan haruslah mengacu pada fungsinya, antara lain: (1)mengembangkan potensi dalam diri manusia hingga menjadi individu yang memiliki pikiran, hati dan perilaku yang baik, (2) membangun dan memperkuat perilaku masyarakat yang multikultural, dan (3) membangun peradaban bangsa yang kompetitif hingga mampu bersaing secara global.

Globalisasi yang kita hadapi secara signifikan berdampak pada perubahan masyarakat Indonesia, tak bisa dihindari. Kurangnya pendidikan karakter akan menimbulkan krisis moral yang berakibat pada perilaku negatif pada masyarakat. Seperti pergaulan bebas, penyalahgunaan obat-obat terlarang, kekerasan dalam rumah tangga atau masyarakat dan perilaku negatif lain yang mengancam kehancuran sebuah generasi.

Pendidikan karakter menjadi sebuah urgensi yang harus dilakukan oleh orang tua, guru dan masyarakat sebagai elemen pendidikan. Baiknya sebuah negara terbentuk dari karakter yang baik  sebuah generasi. Maka segala bentuk pendidikan yang disampaikan pada anak didik haruslah menjadikan pendidikan karakter sebagai hulu dalam mencapai tujuan menuju ke hilir keberhasilan sebuah pendidikan bangsa.

Pendidikan bukan semata-mata ilmu pengetahuan. Pendidikan adalah tentang membentuk manusia. Yang secara logika, raga, hati dan emosi berpadu menjadi satu dalam pengejawantahan kebaikan.

Mari kita mencari bersama formula pendidikan karakter yang dapat dilakukan  guru dalam pembelajaran daring saat. Kembali mengajak anak-anak untuk mampu mengolah hati, rasa, raga dan karsa secara bersama-sama disaat waktu dan ruang tak mampu mendukung secara sempurna untuk melakukannya. Karena karakter adalah poros pendidikan. yang mampu menggerakkan keberhasilan pendidikan untuk mencapai hakikatnya. Semoga kita selalu dimampukan oleh-Nya

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post