Indartatik Susilo

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
MENEMUKAN MAKNA KEMERDEKAAN SESUNGGUHNYA

MENEMUKAN MAKNA KEMERDEKAAN SESUNGGUHNYA

Tantangan guru menulis 30 hari, menulis hari ke 7

Sejak proklamasi kemerdekaan digaungkan pada 17 Agustus 1945, sampai saat ini Indonesia telah dinyatakan merdeka selama 77 tahun, Hal yang layak kita syukuri sebagai anugrah Allah SWT. Seperti layaknya perayaan hari besar lainnya, berbagai kegiatan dilaksanakan untuk memperingati momentum penting tersebut, diantaranya pelaksanaan upacara bendera dan juga aneka lomba. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, ada berbagai definisi atau arti dari kata merdeka yang dapat diartikan sebagai bebas dari belenggu, penjajahan, dan sebagainya, tidak terkena, atau lepas dari berbagai tuntutan, tidak terikat, tidak bergantung pada pihak atau orang tertentu, dan leluasa.

Kendati telah merayakan kemerdekaan dalam kurun waktu 7 dekade bangsa indonesia masih harus berjuang memerdekaan diri bukan dalam bentuk penindasan penjajah kolonial akantetapi dalam bentuk lain di beberapa sektor kehidupan. Salah satu sektor strategis yang masih harus banyak berjuang adalah sektor pendidikan. Apabila dilihat dari ranking PISA Tingkat literasi Indonesia pada penelitian di 70 negara berada di nomor 62, ini tentu saja bukan hal yang menggembirakan. Beberapa pendapat lain menyuarakan bahwasannya pendidikan kita baik-baik terbukti dengan Sukses olimpiade siswa di berbagai ajang internasional. Hal ini tentu saja perlu kita presiasi akantetapi menganggap siswa kita (rerata) hebat dan sejenisnya yang hanya diambil dari extraordinary sample sebagian kecil siswa tentu bukanlah hal yang bijak. Kemampuan numerasi dan membaca murid Indonesia yg sangat parah sebelum dan bahkan sejak pandemi melanda semakin menghawatirkan. Dibeberapa sekolah favorit/unggulan diperkotaan mungkin fenomena siswa susah baca dan masih buta huruf di tingkat sekolah pertama adalah hal yang mustahil, tapi lain halnya jika sekolah pinggiran apalagi termasuk daerah 3T masalah baca, tulis, hitung adalah kendala yang seringkali dihadapi para guru. Hadirnya kurikulum merdeka dianggap membawa angin segar salah satunya dengan memberikan keleluasaan siswa untuk belajar sesuai dengan kemampuan mereka, disisi lain meskipun dianggap menambah beban kerja guru pelaksanaan asemen asesmen diagnostik baik kognitif dan non kognitif sebelum memulai pengajaran di kelas akan sangat berdampak misalnya bagi guru di tingkat awal akan sangat terasa manfaat dengan terdeteksinya beberapa siswa yang level kompetensi literasi dan numerasinya masih jauh di bawah rata-rata. Jika ditarik benang merah dengan hakikat makna kemerdekaan maka sejatinya peran guru untuk memerdekakan peserta didik dari “ketidaktauan dan ketidakmampuan” masih perlu banyak pengorbanan dan perjuangan, dan jika di analogikan sebagai pejuang kemerdekaan maka guru merupakan salah satu golongan yang perjuangannya tidak akan pernah selesai. Semoga para guru di seluruh Indonesia senantiasa diberikan kekuatan dan kesabaran untuk dapat melaksanakan tugas mencerdaskan sekaligus membangun Akhlak yang baik dan terpuji dari para generasi penerus bangsa.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap ulasannya salam literasi

17 Aug
Balas

Keren ulasannya

18 Aug
Balas

teeima kasih apresiasinya bu

20 Aug

terima kasih ibu kunjungannya, salam literasi

17 Aug
Balas



search

New Post