Indartatik Susilo

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Minat kunjung Perpustakaan Bergelora, Literasi Berjaya

Minat kunjung Perpustakaan Bergelora, Literasi Berjaya

Sekolah pada umumnya memiiki perpustakaan sebagai elemen tak terpisahkan untuk mendukung proses peningkatan mutu pendidikan. Perpustakaan sekolah memiliki berbagai macam koleksi buku, majalah, dan bahan kepustakaan lain yang disimpan untuk dibaca, dipelajari, maupun di diskusikan, dengan demikian perpustakaan sekolah dapat berfungsi sebagai penyedia informasi, wahana pendidikan maupun penelitian, sarana dokumentasi sekaligus sebagai sarana rekreasi edukatif.

Salah satu cara untuk menambah pengetahuan yaitu dengan meningkatkan budaya baca siswa. Membaca merupakan salah satu cara untuk membuka wawasan dan mencapai kesuksesan siswa di masa yang akan datang. Selain itu membaca diperpustakaan sekolah merupakan cara termurah karena siswa tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli buku ataupun kuota karena biasanya berbagai koleksi buku sudah tersedia lengkap, termasuk didalamnya fasilitas WIFI untuk mengakses berbagai informasi yang diperlukan.

Untuk mewujudkan Perpustakaan sekolah yang nyaman dan menarik dikunjungi tentu saja bukan hal yang mudah. Terdapat bebagai kendala yang dihadapi oleh perpustakaan sekolah kami. Diantara berbagai kendala yang dimiliki yatu minimnya antusiasme siswa dalam mengunjungi perpusakaan serta bangunan perpustakaan yang kurang memadai karena termakan usia. Hal tersebu merupakan tangung jawab kepala sekolah, guru, pustakawan dan semua elemen sekolah.

Harus diakui bahwa saat ini telah terjadi perubahan dan pergerseran kebiasaan siswa dalam membaca maupun mengakses informasi. Siswa juga cenderung beranganggapan bahwa berkunjung ke perpustakaan sebagai hal yang kurang menyenangkan. Beberapa faktor penyebab keengganan siswa datang ke perpustakaan sekolah antara lain yaitu: pertama, adanya budaya cerita (tradisi lisan) yang berkembang lebih dominan dariapada budaya baca. Kedua sistem pendidikan Indonesia belum menunjang tumbuh kembangnya budaya baca karena orientasinya masih membaca untuk lulus bukan membaca untuk belajar sepanjang hayat. Ketiga, adanya persepsi bahwa perpustakaan merupakan tempat yang serius dan membosankan. Keempat, Kecenderungan siswa mengakses teknologi melalui gawai, sebagai generasi yang lahir di era digital siswa cenderung menyukai segala sesuatu yang praktis dan instan termasuk didalamnya dalam mengerjakan tugas sekolah. Mereka beranggapan bahwa membaca cenderung membuang waktu dibandingkan dengan berseluncur di dunia maya dimana semua aktivitas pencarian informasi dapat dilakukan dengan cepat.

Untuk kembali menarik minat siswa ke perpustakaan sekolah saat ini kami dari tim gerakan literasi sekolah terus berupaya dengan memaksimalkan segala potensi yang ada. Kami menyadari bahwa gerakan literasi sekolah yang kami inisiasi tidak mungkin terwujud tanpa adanya peran perpustakaan sekolah. Diantara upaya yang dilakukan tersebut adalah pertama, berkoordinasi dengan berbagai pihak diantaranya kepala sekolah, guru serta pustakwan untuk membangun komitmen bersama. Hal ini dimaksudkan agar tercapai kesepakatan dan kerjasama yang solid dengan semua elemen yang terlibat. Para guru secara khusus diminta untuk menggunakan perpustakaan dalam kegiatan belajar mengajar baik yang berhubungan dengan mata pelajaran yang diampu maupun dalam pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Kedua, melibatkan pustakawan dalam kegiatan literasi sekolah, dalam setiap kesempatan kegiatan literasi kami turut serta mengajak pustakawan untuk terlibat aktif mengkampanyekan perpustakaan sekolah misalnya dengan mempromosikan buku-buku terbaru koleksi perpustakaan kami, tata cara meminjam buku di perpustakaan serta layanan pendukung lainnya. Ketiga, melakukan penataan perpustakaan sehingga menjadi lebih nyaman bagi pengunjung. Selain mengajukan rehab bangunan kepada instansi terkait kami juga mengupayakan penataan ruangan dan kerapihan buku sehingga siswa senang berkunjung ke perpustakaan, selain itu kami melakukan pemasangan wifi untuk mendukung terlaksananya digital library dengan harapan siswa merasa terpenuhi kebutuhannya dalam mengakses berbagai teknologi digital. Keempat, membuat berbagai berbagai acara untuk mendekatkan siswa dengan perpustakaan misalnya dengan mengadakan lomba foto kunjung perpustakaan dan pemilihan siswa yang paling sering berkunjung dan meminjam buku diperpustakaan. Setelah melakukan berbagai upaya tersebut saat ini minat kunjung perpustakaan sekolah kami meningkat sangat signifikan. Begitupula dengan berbagai program kegiatan literasi sekolah yang kami rencanakan sudah mulai berjalan sesuai harapan. Hal ini mengindikasikan bahwa dengan semakin bertambahnya animo siswa untuk berkunjung ke perpustakaan turut berperan dalam mensuskseskan kegiatan literasi sekolah yang kami canangkan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post