Indartatik Susilo

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
PULANG
Pentigraf

PULANG

Tantangan guru menulis 30 Hari, menulis hari ke 8

Di sebuah ruangan berpenyejuk udara, Tina duduk menghadap jendela. Diluaran nampak hujan mengguyur deras kota. Tagan kirinya sibuk memainkan sedotan pada gelas plastik berisi minuman Susu kopi bermerk terkenal kesukaanya, sesekali diseruputnya minuman itu sehingga rasa manis dan dingin berpadu di lidah. Sedangkan tangan kanan nya bergerak menggeser geserkan layar Handphone canggih keluaran terbaru. Ya, Tina adalah seorang eksekutif muda lulusan perguruan tinggi ternama, karirnya yang cemerlang menyebabkan mudah baginya untuk mendapatkan apa yang menjadi angan-angan semasa kecil. Sayangnya setiap kali tenggelam dalam kesendirian kesunyian semakin terasa mendekat, Ditariknya napas panjang. Hatinya masih saja terasa dingin, bahkan setelah banyak pencapaian diraih selama berada di kota ini. Serpihan serpihan hatinya mengembara dalam imaji yang tiada bertepi.

Tiba-tiba notifikasi dari HP nya berbunyi, jadwal meeting siang ini bersama klien dari luar negeri sebentar lagi menghampiri. Sambil tergesa-gesar Tina memasukan barang pribadinya ke tas berwana magenta yang senada dengan warna blazer yang dikenakan hari itu. Diseruputnya sedikit kopi susu yang tersaji di meja. Sambil menggeser kursi kemudian berlalu pergi. “Halo siska, persiapkan ruang meeting ya, saya sebentar lagi datang”, Tina berkata lalu menutup telepon. Sesaat kemudian dia menaiki lift dan berada di parkiran, dibukanya pintu mobil SUV keluaran terbaru lalu kendaraan itu dipacu dengan kecepatan cukup tinggi. Tiba di ruang rapat Tina mempersiapkan diri untuk presentasi dibantu beberapa asisten. Klien datang dan pertemuan pun berlangsung singkat, Tina sumringah tender terbesar sepanjang karirnya berhasil diraih tanpa hambatan berarti.

Di depan cermin toilet kantor Tina memperbaiki riasan, sambil mematut diri dia begitu mengagumi penampilannya yang terlihat sangat paripurna saat ini. Secara fisik paras jelita yang dimiliki Tina ditambah dengan riasan dan pakaian mode terbaru dan bermerk terkenal tentu saja terlihat serasi disegala situasi. Seperti air tenang menghanyutkan, sebenarnya Tina menyimpan kegalauan. Entah mengapa perasaanya ahir –ahir ini tak karuan. Saat dirinya hendak beranjak ada panggilan masuk dari Fauziah adiknya yang paling kecil. Diangkatnya telepon itu. “di seberang terdengar fauziah terisak, ” Bundo sakit parah, Uni bisa pulang kah?” , Tina tertegun tanpa suara. “Halo, Uni dengarkan suara ambo, Halo”, suara fauziah semakin parau. “iiyaa, ambo dengar, nanti uni segera pulang ya, jaga baik-baik bundo”, Tina gugup menutup telepon. Ditatanya hati sebelum meninggalkan toilet, ia tak ingin riak wajahnya yang resah terlihat teman sekantornya, saat hendak melangkah ada bunyi notifikasi masuk, rupanya fauziah mengirimkan foto ibu mereka tengah terbaring lemah di ICU. Berbagai selang infus dan oksigen serta alat bantu lainnya menempel di tubuh nya yang kian renta. Tina terkulai, matanya basah. Teringat bunda nya yang setiap saat mengirimkan pesan untuk selalu ingat shalat atau sekedar bertanya sudah makan atau belum. Perasaanya bercampur ingatannya pada kejadian beberapa waktu lalu membuatnya tersentak dan hatinya merintih. Sudah dua kali idul fitri Tina menolak pulang ke kampung halaman, meskipun ibunya membujuk dengan mengungkapkan rindu yang mengharu biru. Atau bahkan dengan iming-iming rendang dan gulai ikan kesuakaannya. Waktu nyaris sepenuhnya tersita untuk pekerjaan dan karir. “Siska, tolong belikan tiket dengan penerbangan tercepat hari ini ke Minangkabau ya, semua jadwal meeting klien ditunda”, Tina berkata menelfon siska. Sesaat kemudian Tina mengusap bulir-bulir air yang membasahi wajahnya, dihembuskanya nafas dalam-dalam sambil berkata, “Bundo tunggu, ambo pulang sekarang”.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post