Tantangan guru menulis 30 hari, menulis hari ke-18

Dalam beberapa minggu terahir beberapa harga barang kebutuhan masyarakat merangsek naik imbasnya beberapa retail juga mengeluhkan penurunan omset penjualan secara signifikan akibat semakin rendahnya daya beli masyarakat. Kenyataan ini tentu saja sesuai dengan bunyi hukum permintaan yaitu "jika harga barang naik maka permintaan akan turun begitupula sebaliknya". Pada kasus kenaikan harga telur misalnya yang menembus batas harga tertinggi diatas 30rb/kg menyusul pergerakan harga minyak dan cabai yang sebelumnya naik cukup tinggi dan bertahan dalam kurun waktu yang cukup lama. Hal ini tentu saja menyebabkan banyak ibu-ibu sambat ihwal pengelolaan belanja dapur. Nah, Efek inflasi ini jika tidak disertai pengelolaan keuangan yang baik cepat atau lambat akan mempengaruhi cash flow keluarga.Beberapa kejadian tersebut turut mengingatkan saya pada beberapa acara podcast para pemerhati ekonomi yang membahas mengenai pentingnya menjaga cash flow dalam iklim kenaikan inflasi yang semakin tinggi ahir ahir ini. Secara umum cash flow atau arus kas merupakan kenaikan atau penurunan jumlah uang yang dimiliki oleh bisnis, institusi, atau individu. Dalam bidang keuangan, istilah tersebut berfungsi untuk menggambarkan jumlah uang tunai yang dihasilkan dan dikonsumsi dalam periode waktu tertentu. Pemasukan yang lebih besar daripada pengeluaran akan menciptakan cash flow yang positif. Sebaliknya, cash flow akan menjadi negatif apabila pengeluaran lebih besar daripada pemasukanMengapa kita harus menjaga cash flow? tentu saja Dengan memiliki arus kas yang sehat, maka hidup akan menjadi lebih mudah tanpa harus dihantui banyak ketakutan atau yang dikenal dengan istilah financial freedom. Ada baiknya kita secara berkala mengecek kondisi cash flow keluarga, tujuannya untuk mengetahui bagaimana kondisi cash flow kita saat ini. Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana jika sesudah kita cek ternyata kondisi cash flow sudah sangat terbatas? pilihannya adalah dengan melakukan penghematan atau jika memungkinkan menambah penghasilan. Mengingat mengenai finansial masing masing individu/keluarga berbeda beda maka strategi nya juga akan berbeda pula.

Terdapat beberapa tips atau saya lebih suka menyebutnya sebagai ihtiar yang bisa kita lakukan untuk menjaga cash flow agar tetap positif diantaranya yaitu: pertama, lakukan perencanaan dan catat pengeluaran bulanan, perencanaan akan menghindarkan diri dari kalap belanja barang-barang yang tidak kita butuhkan. Kedua, buatlah laporan keuangan sederhana untuk merekam setiap pendapatan dan pengeluaran setiap bulannya. ketiga, jika dianggap sudah tidak sehat maka saatnya mengurangi pengeluaran demi keadaan keuangan keluarga yang lebih baik, tidak ada salahnya berhemat dengan mengurangi beberapa kebiasaan yang cukup menguras kantong. Ketiga, bedakan antara keinginan dengan kebutuhan, misalnya belajar untuk menahan keinginan dan mendahulukan kebutuhan. Kelima, jika sudah melakukan berbagai upaya diatas tapi belum bisa mengatasi cash flow yang negatif maka saatnya mencari pendapatan tambahan. Lakukan usaha sampingan dengan memaksimalkan sumber daya yang kita punya. Ihwal pengelolaan keuangan ini saya kembali teringat pepatah orang tua terdahulu agar pandai-pandai menjaga diri dari berbagai dorongan untuk hidup konsumtif hanya demi mengejar gengsi, intinya jangan sampai besar pasak daripada tiang.