Bapakku Rindu Cucu
Tantangan Ke 29
Bapakku Rindu Cucu
Oleh
Indaryati
MAN Temanggung
Adikku sudah enam tahun hidup di Bogor, saatnya kelahiran anak kedua. Dengan hadirnya orang tua bagi adikku adalah merupakan penguat batin dan pemberi semangat. Maka di belikannya tiker kereta dari jogya menuju Jakarta stasiun pasar senin. Karena tidak ada kereta yang langsung menuju ke Bogor. Biasanya di pasar senin orang tuaku di jemput taxi langganan adikku untuk menuju rumah Bogor. Pagi – pagi jam sembilan biasanya kereta sudah sampai Jakarta.
Hari itu bapak dan ibuku sudah sampai dirumah adikku. Tentunya sangat gembira dan bahagia rasanya, kelahiran anak kedua akan di tunggui oleh bapak dan ibuku. Setelah tiga hari di tunggu si beby ngak ada tanda tanda mau keluar. Padahal sudah lebih dari tanggal perkiraan.
Sore sebelum malam tiba adikku sudah merasakan tidak enak badan, ngilu di pingang dan perut terasa sakit. Karena suami belum juga pulang kerja, orang tuaku bermaksud untuk membawa adikku ke Dokter kandungan tempat biasa periksa kandungan. Panggil taxi melumcurlah bapak, ibu, adik dan anak pertama yang masih umur tiga tahun. Tidak begitu jauh jaraknya dari rumah, sekitar tiga puluh menit mereka sudah sampai di tempat praktik Dokter kandungan langganan keluarga adikku. Untung waktu itu pasien tidak begitu banyak. Menuju di tempat pendaftaran dan mereka menunggu beberapa saat. Sampai pada gilirannya. Adiku masuk keruangan dokter, bapak dan ibuku menunggu di luar. Dan tak lama sekitar dua puluh menit adikku keluar ruangan. Katanya: bu aku dah buka dua aku nunggu saja di sini, sambil menanti bkaan sepuluh untuk siap melahirkan. Suaminya di kabari agar tidak mencari di rumah karena rumah sudah kosong.
Dengan merasakan dan menahan sakit meringis kesakitan adikku berusana untuk bejalan terus mondar mandir de sekitar ruangan bersalin. Ini dilakukan kata dokter dan orang yang sudah pengalaman, dengan tetap beraktifitas dengan harapan agar nanti lebih mudah dan lancar dalam melahirkan.
Tepat pukul dua puluh dua adikku sudah ngak bisa melangkah, ngak bisa jalan inilah saat kepala si kecil dah mapan pingin keluar melihat dunia.
Temanggung, 15 Juni 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
selamat ya bu.
selamat ya bu.
Selamat Bu in...tambah ponakan...