Indaryati

Seorang guru yang merantau di Temanggung sejak 21 tahun yang lalu, lahir di Sleman 48 tahun yang lalu, SD, SMP, SMKK dan kuliah di IKIP Negeri Yogyakarya Lulus ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Burung Trotokan

Burung Trotokan

Tantangan Ke 30

Burung Trotokan

Oleh

Indaryati

MAN Temanggung

Pagi yang cerah kulihat jarum jam menunjukan pukul empat dua puluh menit, sudah saat bangun. Hatiku berbisik kesiangan nih, aku berdiri untuk menuju kamar belakang untuk rutinitas pagi. Mengambil air wudhu dan mencium sajadah sujud pagi hari.

Kudengar burung trocokan peliharaan berkicau kencang, sepertinya membari tanda bila hari telah pagi. Suara kicauan burung burung peliharaan suamiku setiap hari bersautan memberi isyarat saatnya beraktifitas

Ku pegang ketel nasi kuambil beras di ember untuk memasak nasi persiapan makan pagi untuk hari ini. Sepertinya rutinitas ini sudah aku jalani kurang lebih tiga puluh tahun selama menikah. Kegiatan yang dilakukan tidak terasa berlalu begitu cepat, seperti baru kemarin lusa aku menikah. Kusadari anak-anak sudah tumbuh dewasa, kami sebagai orang tua hanya menghantarkan mereka semua untuk tumbuh dewasa dengan kepribadian yang baik sesuai dengan harapan orang tuanya. Anak anakku alhamdulilah mereka termasuk anak-anak yang mudah diatur, anak anak yang tidah nakal dan anak anak yang membanggakan bagi orang tuanya. Suamiku telah mengarahkanya bagimana mencari jati diri dalam hidup ini, bagaimana membaca tanda-tanda alam sekitar yang semuanya memang diciptakan Allah subhanahu waataalaa, untuk menjadi pembelajaran bagi manusia seluruhnya. Tidak memandang ras, suku, agama dan latar belakang social. Itu semua sedikit demi sedikit sudah di tularkan oleh suami ke anakku.

Lamunanku tersadar hari ini ku-agendakan berangkat ke Madrasah untuk menyelesaikan tugas leger rapot kelas XII yang akan di bagikan secara online besok tanggal dua puluh Juni dua ribu dua puluh.

Hidungku mencium bau gosong, sambil berlari kedapur melihat sayur yang kupanasi sampai kering kuah santannya. Tak disengaja sayur tak bisa di makan lagi, alhasil aku harus masak sayur duku sebelum berangkat ke Madrasah.

Temanggung, 16 Juni 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap bun

16 Jun
Balas



search

New Post