Indaryati

Seorang guru yang merantau di Temanggung sejak 21 tahun yang lalu, lahir di Sleman 48 tahun yang lalu, SD, SMP, SMKK dan kuliah di IKIP Negeri Yogyakarya Lulus ...

Selengkapnya
Navigasi Web

CIRENG PAK FI'I DI MASA CORONA

Tantangan ke 35

CIRENG PAK FI’I DI MASA CORONA

Oleh

Indaryati

MAN Temanggung

Hari ini matahari bersenyum penuh gembira. Pak fi’I begitu panggilan akrap pak safi’i, telah menyiapkan dagangannya semenjak pagi buta. Mengayuh sepeda ontel untuk menjajakan cirengnya.

Wajahnya yang mulai terlihat capek karena membawa grobak dagangannya yang berat di boncengan belakang. Sesekali di sapunya keringat yang membasahi muka dan rambutnya. Sebentar berhenti dibawah pohon untuk berteduh karena panas siang hari yang membakar. Di bawah pohon ini terasa segar dan nyaman rasanya.

Pak fi’I melihat dagangannya yang masih penuh. Dalam hatinya berdoa semoga dagaganku terjual anak istriku ngak kelaparaan.

Pak fi’I mengayuh sepeda untuk melanjutkan berdagangnya di desa sebelah. Dari desa ke desa yanga jaraknya cukup jauh, maklum di pelosok bukan di kota. Di setiap desa terasa sama ada posko – posko covid-19, ada jalan jalan yang masih tertutup rapat. Ngak banyak anak-anak yang berada diluar rumah. Sekolahan SD tempat pak fi’I jualan sebelum Covit-19 masih libur. Tempat – tempat nongkrong anak anak muda di kampung itu juga sepi.

Mengingat memang sedang marak virus yang berhasil mengegerkan dunia saat ini.pada setiap pintu masuk desa di jaga untuk wajib lapor, wajip cuci tangan dan di seprot desinfektan juga. Kenapa orang – orang yang dari bepergian dari kota kota besar mereka tidak dilarang masuk meskipun mendapat gelar ODP.

Sementara para pedagang kecil seperti pak Fi’i yang mungkin hanya dari desa sebelah justru banyak yang mendapat penolakan atau kesulita masuk karena jalan dipagari jejeran bambu-bambu yang memblokade.

Rasa lelah dan lapar tidak boleh sia-sia. Pak Fi’I harus pulang dengan membawa lembar uang. Hanya itu yang ada di fikiran pak Fi’I, tapi karena waktu dah menunjukan pukul dua perutnya sudah tak tahan ingin di isi, ia berhenti di warung kopi pinggir jalan

Pak fi’I:”nuwun bu”

Ibu sumi pemilik warung:”monggo pak”

Perutnya yang sudah gitaran dari pagi tadi ingin segera di isi. Dia bingung karena belum serupiahpun di dapatnya hari ini. Matanya sebentar melirih pada piring tempat gorengan. Tapi apa mau dikata pak fi’I belun ada uang untuk membelinya.

Sepertinya pemilik warung itu tahu apa yang dirasakan pak fi’i.

Ibu sumi pemilik warung: “monggo silahkan ambil saja pak”

Pak fi’i:”terimakasih bu saya hanya numpang istirahat kok”.

Karena malu pak Fi’i pamitan dan bergegas pergi

Ibu sumi: “tunggu dulu pak, ini saya bungkuskan tiga gorengan untuk bapak”

Pak fi’i:”tapi bu saya tidak punya uang, dagangan saya belum ada yang membeli”

Ibu sumi pemilik warung:” ngak papa pak saya ikhlas, untuk bekal bapak di jalan”

Pak Fi’i: “oh terimakasih bu terimakasih semoga menjadi amal ibu di akhirat, amin”

Kalau begitu saya pamit dulu bu”

Di kayuhnya sepedanya sampai di sebuah desa ada segerombalan anak laki laki memanggil

Anak laki laki:” pak kesini saya beli cirengnya pak yang panas-panas sambalnya yang banyak lima bungkus ya pak sekalian ini teman temanku”

Pak fi’i: “ya nak, akan saya siapkan”, rasa lapar pak fi’I ilang seketika mendengar ada anak yang pesan dagangannya

Bergegas pak Fi’i menyiapkan cireng sesuai pesanan

Anak laki laki kedua: “pak cirengnya enak saya bungkuskan tiga lagi untuk adik saya di rumah”

Dalam hati pak Fi’I bersyukur yaaa Allah telah Kau kabulkan doaku, doa Istriku dan Doa anakku, mereka bisa makan hari ini

Setelah ngak ada lagi yang membeli pak Fi’i pamitan dan mengucapkan terimakasih pada anak – anak tersebut

Pak fi’i: anak-anak terimakasih yaaa bapak permisi melanjutkan perjalanan

Pak Fi’I pulang dengan senang membawa rupiah di kantongnya

Temanggung, 21 Juni 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post