Indaryati

Seorang guru yang merantau di Temanggung sejak 21 tahun yang lalu, lahir di Sleman 48 tahun yang lalu, SD, SMP, SMKK dan kuliah di IKIP Negeri Yogyakarya Lulus ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Indah Ramah Ecoprint

Indah Ramah Ecoprint

Tantangan ke 10

Indah Ramah Ecoprint

Oleh

Indaryati

MAN Temanggung

Allah menciptakan flora dan fauna untuk keperluan manusia. Bila kita perhatikan di sekeliling kita maka kita akan bersyukur dapat menikmati indahnya dedaunan dan bunga-bunga yang ada. Daun daun di alam ini di ciptakan Allah beraneka ragam, bentuk dan warnanya,

Yogayakarta adalah pencetus pertama ecoprint. Kesadaran masyarakat Yogyakarta menjaga kelestarian alam menjadikan tren dan gaya hidup yang ramah lingkungan. Sesuai Namanya ecoprint dari kata eco asal kata ecositem (alam) dan Print artinya mencetak. Batik ini di buat dengan cara mencetak dengan bahan -bahan yang terdapat di alam sekitar diatas kain,pewarna, maupun membuat pola motif.

Bahan yang digunakan berupa dedaunan, bunga, batang bahkan ranting. Ecoprint menggunakan unsur – unsur alam. Hasil karya kain ecoprint ini dapat di buat kerajainan seperti tas, kain, syal, kemeja, tempat tissue, dompet, busana dan lenan rumah tangga. Bahan utama yang di gunakan berupa kain katun, linen, goni, kulit kayu sedangkan yang berupa protein misalnya sutera, wol maupun kulit binatang. Daun daun yang dapat dipakai sebagai pola motif atau pewarna adalah daun jati, klengkeng merah, daun lanang, jarak kepyar, teruju, miyono, dain jambu biji, kesumba, jimiteri, dan lain lain.

Proses pencetakan dengan cara merentangkan plastic bening pada bagian paling bawah, kemudian di atasnya kain katun yang lembab kemudian daun yang telah dipilih ditata sedemikian rupa kemudian di pukul-pukul dengan palu atau batu. Dalam memukul perlu di kendalikan agar daun tidak hancur dan warna meresap dengan baik pada kain. Kemudian kain di gulung boleh dengan kayu atau langsung di gulung pelan agar daun tidak bergeser. Setelah itu gulungan di ikat kencang. Tahap selanjutnya di kukus selama 2 jam. Pengukusan ini bertujuan agar warna dasar daun keluar.

Setelah proses pengukusan selesai kain di biarkan selama 3 hari, kemudian kain di buka dibersihkan dari sisa-sisa daun yang masih menempel di kain, maka motif sudah teretak pada kain. Proses terakhir adalah fiksasi dilakukan dengan merendam kain dengan air tawas. Tujuannya adalah mengikat motif dan warna agar tidak luntur. Setelah itu kain dicuci menggunakan lerak/deterjen tanpa pemutih dan dijemur di terik Matahari. Hasilnya dapat di buat kerjianan, busana wanita, pria atau busana anak.

Demikian proses pembuatan ecoprint selamat mencoba dan menikmati keindahan seni batik Ecoprint

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

keren ini, bisa dicoba

27 May
Balas

semangat bu . salam literasi . Kita jaga alam ,Alam jaga kita

27 May
Balas

Oke bu. Semangat "Go Green" selalu

27 May
Balas

Bagus sekali

28 May
Balas

Makasih bapak, sudah menambah semangat saya

27 May
Balas

Semangat bu, good idea

28 May
Balas



search

New Post