Tantangan ke 8 Lebaran Hari ke Dua Oleh Indaryati MAN Temanggung Kesunyian suasana lebaran baru dirasakan tahun ini. Selama ini anak, cucu,cicit /buyut,canggah, mbah, dan mbah buyut semua pada kumpul di Candinya. Saat ini mereka ada di rumahnya masing masing. Hanya dengan Vidio Coll kita bisa silahturahmi. Sebenarnya tidak puas rasanya kalau tidak sungkem dan berjabat tangan. Tapi dengan keadaan ini kita harus bersabar menunda untuk bertemu keluarga besar. Dengan menunggu keadaan aman kembali kita isi hari-hari dengan aktifitas yang bermanfaat dan positif. Seperti menanam merica di pot, menanam pohon bidara, menanam fanili di sebelah rumah, menanam bunga, dan banyak yang lain. Semua ditanam di polibek dan di pot, mengingat pekarangan yang memang terbatas. Dalam tradisi jawa terdapat sebutan garis keturunan hingga 18 tingkat ke bawah, yakni :  Keturunan ke 1 = Anak  Keturunan ke 2 = Putu /cucu  Keturunan ke 3 = Buyut / cicit  Keturunan ke 4 = Canggah  Keturunan ke 5 = Wareng  Keturunan ke 6 = Udhek-udhek  Keturunan ke 7 = Gantung siwur  Keturunan ke 8 = Cicip moning  Keturunan ke 9 = Petarangan bobrok  Keturunan ke 10 = Gropak Senthe  Keturunan ke 11 = Gropak Waton  Keturunan ke 12 = Cendheng  Keturunan ke 13 = Giyeng  Keturunan ke 14 = Cumpleng  Keturunan ke 15 = Ampleng  Keturunan ke 16 = Menyaman  Keturunan ke 17 = Menya-menya  Keturunan ke 18 = Trah Tumerah Salah satu pengetahuan yang suatu saat nanti bila akan bermanfaat untuk anak dan cucu kita. Dengan mengetahui silsilah tidak akan putus persaudaraan dan tali silahturahmi yang kita jalin setidaknya setahun sekali. Kali ini bersabar untuk bertemu keluarga, sampai keadaan pilih kembali. Minal aidin wal faizin 1441 H atau 24 Mei 2020